Network
PRFMNEWS - Banyak masyarakat yang terdampak oleh pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Atas dasar itu, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sumedang menyisihkan sebagian dari penghasilan mereka untuk membantu masyarakat yang terdampak PPKM Darurat atau masyarakat tak mampu.
"Alhamdulillah ASN Kabupaten Sumedang melalui infaq shodakoh menyisihkan pendapatannya untuk masyarakat yang kurang mampu melalui Baznas," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini Senin, 19 Juli 2021.
Penyaluran tahap pertama bantuan sebanyak 8 truk sembako ini dilepas secara simbolis oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir hari ini.
"2.770 paket sembako untuk 26 kecamatan, 277 desa dan kelurahan se-Kabupaten Sumedang," kata Herman.
Bantuan sembako ini senilai Rp100.000 yang berisi beras, minyak, dan bahan pokok lainnya.
Baca Juga: Pedagang Sapi ini Mengaku Penjualan Sapi Kurban Tak Terpengaruh oleh PPKM Darurat
Adapun penerima bantuan ini adalah masyarakat yang masuk kategori miskin atau yang masuk desil 1 dan desil 2 DTKS yang ada di 277 desa di Kabupaten Sumedang.
Herman memastikan bantuan dari ASN ini tidak akan mengganggu pendistribusian bansos dari pemerintah baik itu bantuan sosial tunai (BST) maupun bantuan beras yang kini mulai disalurkan kepada masing-masing KPM.
Baca Juga: Gedung BPOM di Jakarta Kebakaran Pada Minggu Malam Kemarin
"Ada bansos dari Kabupaten juga. Jadi kabupaten akan menyalurkan 8.700 lebih (bantuan)," sambungnya.
Dengan adanya beragam jenis bantuan mulai dari pemerintah pusat hingga bantuan dari dana desa, Herman sebut sekitar 60 persen keluarga Kabupaten Sumedang mendapatkan bansos di masa PPKM Darurat ini.
"Jadi bukan yang miskin saja atau yang DTKS. Tapi yang hampir miskin atau non DTKS juga dapat bantuan," sebutnya.***
