Soal Rencana PTM di Jabar Mulai Juli, Epidemiolog: Masih Berisiko

- 4 Juni 2021, 14:55 WIB
Ilustrasi Anak Sekolah.**
Ilustrasi Anak Sekolah.** /PRFM/Ilustrasi PRFM

PRFMNEWS - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengizinkan sekolah untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai Juli 2021.

Meski demikian, keputusan menggelar PTM atau tidak dikembalikan kepada kesiapan masing-masing sekolah.

Ahli Epidemiologi Universitas Padjajaran (Unpad) Bony Lestari menilai, PTM dalam kondisi saat ini masih sangat berisiko.

Baca Juga: PTM Tetap Beresiko Tinggi Penularan Covid, Epidemiolog: Sama Saja Kaya Mudik

Apalagi di Jabar, kasus Covid-19 terus melonjak usal libur Lebaran.

Secara epidemiologi sendiri, pembukaan sekolah setidaknya perlu ditinjau dari tiga aspek.

Aspek pertama, perlu dilihat dari tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Kepatuhan masyarakat akan prokes ini penting, karena kalau tidak patuh, tentu saja risiko tertular (corona) jadi tinggi," kata Bony saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat 4 Juni 2021.

Baca Juga: Wander Luiz Cedera, Robert Siapkan Skema Alternatif di Lini Depan Persib

Aspek kedua lanjut Bony, hal yang perlu menjadi pertimbangan pembukaan sekolah adalah pengendalian penularan Covid-19 di komunitas.

"Ini bisa kita lihat dari laju infeksi, kita lihat setelah lebaran kasus naik. Kenaikan kasus biasanya 300 sampai 400 pada Maret dan April, sekarang sudah sampai 600, bahkan kemarin 880 kasus baru per hari di Jabar. Kita ga tahu apakah ini efek mudik atau memang laju transmisinya sedang tinggi," paparnya.

Melihat dari lonjakan kasus Covid-19 di Jabar, ia mengungkapkan masih jauh dari standar WHO yang menyatakan kasus terkendali jika positivity rate di bawah 5%.

Artinya, penyebaran Covid-19 di Jabar sampai saat ini belum terkendali. 

Baca Juga: Gedung Sate Lockdown, Wagub Uu Pastikan Tracing hingga Keluarga ASN yang Positif

Sedangkan aspek ketiga yang perlu ditinjau adalah persentase vaksinasi masyarakat.

"Ini juga masih PR besar, lansia masih cukup rendah cakupan vaksinasinya," katanya.

Jika ditinjau dari tiga aspek tersebut, Bony menyatakan bahwa PTM di Jabar masih sangat berisiko terhadap penyebaran corona.

"Kalau dari sisi epidemiologi, membuka sekolah tetap menimbulan risiko, karena kita tahu di tiga aspek ini beluim baik angkanya," tandasnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah