PRFMNEWS - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan upaya pelacakan (tracing) dan pengetesan (testing) Covid-19 akan diperkuat merespons masuknya varian baru virus Corona B117 ke Indonesia.
Setiap pemerintah kabupaten dan kota pun diminta tidak kendur melakukan tracing dan testing untuk mencegah penularan mutasi baru Corona meluas. Corona B117 pertama kali ditemukan menginfeksi dua TKI asal Karawang usai pulang dari Arab Saudi.
"Yang pasti testing kontak erat dari 2 orang ini sementara itu yang dilakukan. Selama ini testing jalan terus dan kita meminta kabupaten dan kota bahwa testing jangan kendor," ungkap Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Jumat 5 Maret 2021.
Baca Juga: 3 Fakta yang Perlu Anda Ketahui Soal Varian Baru Corona B117 yang Sudah Masuk Indonesia
Baca Juga: Epidemiolog: Tahun 2021 Akan Banyak Varian Baru Corona, Indonesia Bisa Lahirkan Salah Satunya
Daud menuturkan, sesuai standar WHO maka jumlah testing idealnya 1 per 1.000 populasi per pekan, jadi dengan 50 juta penduduk di Jabar maka idealnya 50 ribu per pekan. Sedangkan saat ini Pemprov Jabar baru sanggup testing sebanyak 30 - 35 ribu per pekan karena mengutamakan kontak erat dan orang bergejala.
Kendalanya adalah ketersediaan alat tes Covid-19 dan kapasitas SDM kesehatannya. Sebab mereka harus bekerja ekstra keras hingga lembur. Soal metode tes, Pemprov menggunakan SWAB PCR dan Antigen.
Baca Juga: 2 TKI Asal Karawang yang Positif Corona Mutasi Baru B117 Sudah Pulang ke Rumah
Baca Juga: Presiden Jokowi : 4,6 Juta Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia Maret 2021