Ombudsman Jabar Gelar Diskusi untuk Petakan Hambatan Selama Proses Vaksinasi

- 27 Januari 2021, 18:59 WIB
Presiden Joko Widodo saat menerima suntikan vaksin Corona dosis kedua, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 27 Januari 2021
Presiden Joko Widodo saat menerima suntikan vaksin Corona dosis kedua, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 27 Januari 2021 /Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

PRFMNEWS – Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat menggelar diskusi terfokus mengenai pendistribusian dan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Provinsi Jawa Barat, Selasa 26 Januari 2021. Diskusi tersebut diselenggarakan secara daring bersama pihak-pihak yang menyelenggarakan vaksinasi Covid-19.

Menurut Kepala Keasistenan Bidang Pencegahan Ombudsman Jabar, Fitri Agustine diskusi ini digelar guna meminimalisir adanya keluhan seputar vaksinasi. Sehingga diharapkannya dengan adanya diskusi terfokus ini dapat memetakan sejumlah hambatan yang berpotensi terjadi dalam program vaksinasi.

“Khawatirnya sama seperti bansos, banyak pengaduan yang masuk. Oleh karena itu, ini menjadi fokus kami untuk melihat kira-kira ada potensi permasalahan apa dalam pendistribusian vaksinasi ini, jadi kami mendapatkan beberapa informasi,” ujarnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu 27 Januari 2021.

Baca Juga: Gempa di Lampung Sore Ini Berkekuatan Magnitudo 5,4 Tak Berpotensi Tsunami

Diketahui, pada vaksinasi tahap pertama ini, diprioritaskan disuntikan pada tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan langsung ke masyarakat.

Adapun, beberapa hambatan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Jawa Barat adalah masih banyaknya data Tenaga Kesehatan yang belum di-input terutama pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta, Data Sasaran Vaksin yang tidak merata pada masingmasing Fasyankes, dan Deadline waktu registrasi yang tidak jelas menyebabkan timbulnya kesulitan dalam penghitungan target cakupan dan kebutuhan vaksin.

“Hambatannya adalah masih banyak data tenaga kesehatan yang belum diinput, terutama pada faskes swasta. Data sasaran juga tidak merata pada fasyankes kemudian deadline waktu registrasi yang tak jelas menyebabkan timbulnya kesulitan dalam penghitungan target cakupan dan kebutuhan vaksin,” tuturnya.

Baca Juga: Buruan! Ridwan Kamil Cari 5.000 Anak Muda untuk Jadi Petani 4.0, Minggu Depan Pendaftaran Dibuka

Berikut video pilihan untuk Anda

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x