Ridwan Kamil Instruksikan Tidak Ada Lagi Warga Terluka yang Tidak Mendapatkan Pelayanan RS

22 November 2022, 14:40 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan keterangan di Pendopo Cianjur terkait dampak gempa, Senin 21 November 2022. /HUMAS JABAR


PRFMNEWS - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menginstruksikan agar dalam penanganan bencana gempa bumi di Cianjur jangan sampai ada lagi warga yang alami luka-luka, terlantar, dan tidak mendapatkan pelayanan rumah sakit.

Gempa bumi dengan kekuatan 5,6 magnitudo di Cianjur terjadi pada Senin 21 November 2022 kemarin.

Akibat gempa bumi banyak merenggut korban jiwa, hingga menimbulkan daya rusak yang luar biasa.

Baca Juga: Ini Alasan Presiden Jokowi Tak Naik Helikopter Menuju Lokasi Terdampak Gempa Cianjur Hari ini

Selain merenggut korban jiwa, banyak juga korban luka-luka, pengungsi, kerusakan ribuan bangunan, terputusnya jàringan PDAM, listrik, juga jalan dan jembatan di sejumlah titik.

"Saya minta jangan sampai ada warga luka-luka yang terlantar di pinggir-pinggir jalan. Mereka supaya diupayakan bisa mendapat perawatan di rumah sakit. Ini perlu diatur," kata Ridwan Kamil, seperti yang dikutip prfmnews.id dari Laman Resmi Pemprov Jabar pada Selasa 22 November 2022.

Kang Emil sapaan akrabnya meminta jika memang rumah sakit di Cianjur tidak dapat menampung karena keterbatasan, dan jumlah korban luka terlalu banyak bisa dialihkan ke rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi.

Baca Juga: Ridwan Kamil: 88 Kali Getaran Dirasakan, Korban Jiwa Terus Bertambah Akibat Gempa Cianjur

"Jika memang karena keterbatasan rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan karena jumlah luka-luka terlalu banyak, saya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi untuk bisa menangani," tuturnya.

Kemudian dalam mengantisipasi dampak dari gempa bumi di Cianjur, rumah sakit darurat juga akan dibuka di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur.

Pada kesempatan itu disampaikan berdasarkan data sementara Call Center BPBD Kabupaten Cianjur per Senin, pukul 21.00 WIB, tercatat 162 korban meninggal dunia yang sebagian besar anak-anak.

Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal Gempa Cianjur Kembali Bertambah, Ridwan Kamil: Para Relawan Silakan Berkoordinasi

"Kita sangat prihatin juga karena peristiwa terjadi saat anak-anak sedang mengikuti kegiatan di madrasah," tambah Ridwan Kamil.

Data BPBD Kabupaten Cianjur ini terdapat perbedaan dengan data terakhir yang dirilis Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin, pukul 19.34 WIB, tercatat 62 orang meninggal dunia.

Lalu Kang Emil pun mengatakan terdapat 326 luka-luka, mayoritas patah tulang karena mengalami benturan atau tertimpa reruntuhan.

Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal Gempa Cianjur Kembali Bertambah, Ridwan Kamil: Para Relawan Silakan Berkoordinasi

Diduga masih ada warga yang terperangkap dalam timbunan atau reruntuhan, sehingga dimungkinkan jumlah korban bertambah.

Kemudian tercatat juga sekitar 13.784 pengungsi yang tersebar di 14 titik pengungsian. Rumah penduduk yang rusak skala 60 - 100 persen sebanyak 2.345 unit rumah, serta tiga ruas jalan terisolir dengan lima unit mobil yang terperangkap.

"Kejadian sekitar pukul 13.20 WIB ini dari keterangan warga, gempa berlangsung tidak lama hanya 30 detikan. Kekuatan Magnitudo 5,6, skala sedang, tapi daya rusaknya luar biasa. Tercatat 2.345 unit rumah rusak (berat)," ujar Kang Emil.

Akibat gempa, listrik mayoritas di Cianjur padam, dari tiga gardu induk baru 20 persen yang bisa hidup lagi.

Pihak PLN sudah menyampaikan akan bekerja keras maksimal dalam tiga hari seluruh wilayah terdampak kembali menyala.

Infrastruktur air juga terkendala karena pipa-pipa PDAM banyak bergeser jauh, sehingga dalam seminggu ke depan akses air bersih menjadi terbatas.

"Kita siapkan solusinya, tangki-tangki air di berbagai titik diperbantukan yang berasal dari sumber air di Sukabumi, juga Bandung," jelas Kang Emil.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler