Nelayan di Jawa Barat Turut Terdampak Pandemi Covid-19 karena Harga Ikan Turun

28 Mei 2020, 10:47 WIB
SEJUMLAH perahu nelayan bersandar di dermaga Pantai Pamayang Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Petugas menutup pantai di kawasan Tasikmalaya selatan dari kunjungan wisatawan.* //Aris MF/KP

BANDUNG,(PRFM) - Pandemi covid-19 ternyata mempengaruhi tangkapan ikan nelayan di Jawa Barat. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail kini tangkapan ikan nelayan di Jawa Barat mengalami penurunan karena berkurangnya permintaan ikan.

"Pertama kepada perikanan tangkap kepada nelayan ini hasil tangkapan rata-rata menurutn hampir 800 ton perhari, padahal target kita itu sebesar 290 ribu ton. Ini aktivitas nelayan juga menurun karena kurangnya permintaan," kata Jafar saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (27/5/2020).

Dikatakan Jafar, meski perimintaan menurun, nelayan tetap melaut namun lebih banyak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan mereka.

Baca Juga: Damkar Cimahi Berhasil Evakuasi Ular Sanca Kembang yang Masuk Pemukiman di Cibabat

Jafar menjelaskan, nelayan di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa Barat kini sebanyak 20 hingga 70 persen nelayan terpaksa tak melaut.

Di TPI Pasir Putih Karawang, kata Jafar, kini para nelayan melaut bukan untuk menangkap ikan. Nelayan melaut untuk menangkap rajungan karena saat ini sedang musim rajungan.

"Kan nelayan itu melaut tergantung musim juga. Nanti kalau ini tidak dimanfaatkan nanti keburu rajungannya tidak musim sehingga mereka tetap melakukan penangkapan rajungan," katanya.

Baca Juga: Pemkot Bandung Buka Lelang Jabatan untuk Beberapa Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

Karena permintaan menurun, rata-rata harga ikan kini mengalami penurunan hingga 30 persen. Namun untuk jenis ikan tertentu masih ada yang harganya stabil.

"Untuk jenis ikan tertentu seperti bawal putih, kerapu, jebung, dan tenggiri harganya masih normal," ujarnya.

Berbeda dengan ikan laut, Jafar sebut untuk bidang budidaya yang dilakukan di tambak aktivitas nelayan masih normal. Selain itu harga jual seperti udang tambak relatif normal.

Baca Juga: Jawa Barat Siap Adaptasi dengan New Normal yang Dicanangkan Pemerintah

Hal ini, kata Jafar, terjadi karena permintaan ekspor masih cukup tinggi. Terlebih beberapa negara masih memberlakukan lockdown sehingga meminta pegiriman udang tambak dari Jawa Barat.

"Untuk perikanan budidaya untuk budidaya tambak seperti udang ini tidak mengalami kekhawatiran," katanya.

Selain sektor perikanan mentah, untuk sektor pengolahan ikan yang dilakukan oleh banyak UMKM pun terdampak. Bahkan dampaknya mencapai penurunan hingga 70 persen.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Berhasil Tangkap Penyebar Video Asusila Mirip Syahrini

Hal ini, kata Jafar, terjadi karena para UMKM ini kini tidak bisa mendistribusikan produksi mereka karena banyaknya pembatasan di tengah PSBB.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler