Network
PRFMNEWS - Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal pada hari Sabtu 13 April 2024, sebagai serangan balasan setelah dugaan serangan Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Suriah.
Serangan Israel tersebut menewaskan seorang komandan militer Iran, Mayor Jenderal Mohammad Reza Zahed , di Damaskus pada 1 April 2024 lalu.
Ia dibunuh bersama enam warga negara Iran lainnya, termasuk seorang jenderal lainnya. Setidaknya enam warga Suriah juga tewas.
Suara ledakan terdengar keras di langit Kota Tel Aviv dan Yerusalem.
Dilansir dari Reuters, sebagian besar drone dan rudal ditembak jatuh sebelum mencapai wilayah Israel, meskipun seorang gadis muda terluka parah dan ada kekhawatiran akan terjadinya eskalasi lebih lanjut.
Sebelum melancarkan serangan rudal, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan pada hari Minggu, 14 April 2024 bahwa Iran memberikan pemberitahuan 72 jam kepada negara-negara tetangga dan sekutu Israel juga Amerika Serikat.
Kepala juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan serangan Iran melibatkan lebih dari 120 rudal balistik, 170 drone, dan lebih dari 30 rudal jelajah.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pihaknya telah berbicara dengan Washington dan Teheran sebelum serangan itu, dan menambahkan bahwa pihaknya telah menyampaikan pesan sebagai perantara untuk memastikan reaksi yang diberikan proporsional.
Namun, salah satu pejabat senior di pemerintahan Presiden AS Joe Biden membantah pernyataan Amirabdollahian, dan mengatakan Washington memang melakukan kontak dengan Iran melalui perantara Swiss tetapi tidak mendapat pemberitahuan 72 jam sebelumnya.
“Itu sama sekali tidak benar,” kata pejabat tersebut.
“Mereka tidak memberikan pemberitahuan, juga tidak memberikan kesan ... 'ini akan menjadi target, jadi evakuasi mereka.'”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan Indonesia sangat prihatin dan memantau eskalasi situasi di Timur Tengah, menyusul serangan Iran ke Israel, Sabtu, 13 April 2024, sebagai balasan atas serangan Israel ke Kedutaan Besar Iran di Damaskus 1 April lalu. Hingga kini belum ada informasi adanya WNI yang terdampak atas peristiwa tersebut.***
