Ratu Yordania Tegaskan Jadi Pro Palestina Tidak Sama dengan Menjadi Antisemit

- 8 November 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi Ratu Yordania memaparkan krisis kemanusiaan akibat pembantaian yang dilakukan Israel di Jalur Gaza Palestina 
Ilustrasi Ratu Yordania memaparkan krisis kemanusiaan akibat pembantaian yang dilakukan Israel di Jalur Gaza Palestina  /REUTERS/Muhammad Hamed

Klaim bahwa gencatan senjata akan menguntungkan serangan Hamas akan menjadi “dukungan dan pembenaran” bagi korban sipil.

“Saya memahami bahwa beberapa orang menentang gencatan senjata, karena khawatir hal itu akan menguntungkan Hamas. Namun, dengan membuat argumen tersebut, mereka pada dasarnya menolak dan, pada kenyataannya, memaafkan kematian ribuan warga sipil, yang secara moral tercela,” tegasnya.

Baca Juga: Doel Khamid Resmi Tinggalkan Jabatan Pelatih PSKC Cimahi

Ratu Rania juga menyatakan keraguannya, terhadap pernyataan Israel bahwa mereka berusaha melindungi warga sipil dan dengan gambaran penderitaan manusia yang jelas, klaim ini merupakan penghinaan terhadap kecerdasan seseorang.

“Ketika 1,1 juta orang diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka di bawah ancaman kematian, hal itu tidak dapat dianggap sebagai perlindungan warga sipil, itu adalah pengungsian paksa,” katanya.

Dia juga menyatakan bahwa perintah evakuasi Israel bukan untuk kebaikan Gaza melainkan upaya untuk melegitimasi tindakan mereka.

Ratu Rania sebelumnya mengkritik para pemimpin Barat karena menerapkan "standar ganda" karena gagal mengutuk pembunuhan massal yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina selama pemboman di Gaza.

Baca Juga: YouTube Dikabarkan Akan Buka Fitur E-Commerce Mirip TikTok Shop, Google Indonesia Bilang Begini

Lahir dari orang tua Palestina di Kuwait, Ratu Rania mengecam negara-negara Barat karena menentang gencatan senjata dan berpendapat bahwa sikap diam mereka menyiratkan keterlibatan dalam serangan terhadap sekolah, rumah sakit, gereja, dan masjid.

Pengepungan Israel di Gaza, ditambah dengan kampanye pengeboman yang tiada henti, telah mengakibatkan penderitaan yang sangat besar bagi manusia dan dokter kekurangan pasokan medis bahkan yang paling dasar sekalipun.***

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah