Pada tahap ini, muncul solusi yang akan meninggalkan Mesir dengan sisa kedaulatan, sehingga mencapai dua tujuan.
Pertama, Mesir akan memiliki hak veto atas apa yang terjadi di pulau-pulau itu. Kedua, mempertahankan perjanjian damai dan memberikan kesempatan kepada orang Israel untuk berlibur di pulau-pulau tersebut.
Jika begitu, maka pemegang paspor Israel yang memasuki Mesir dari bandara Taba atau Sharm el-Sheikh, akan dapat menghabiskan waktu di hotel dan kasino yang dioperasikan oleh perusahaan Saudi di pulau tersebut.
Namun, visi ini akan diwujudkan secara bertahap dan melalui cara-cara yang tidak memiliki signifikansi politik yang jauh jangkauannya.***