Namun kini perintah itu tidak lagi diberlakukan setelah Joe Biden menggantikan Donald Trump sebagai presiden AS tahun lalu.
Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) namun tetap menyimpan kekhawatiran atas keamanan data di TikTok yang ditangani oleh ByteDance.
Baca Juga: Lirik Lagu Masih Memikirkanmu dari Kezia, Sedang Viral di TikTok
Karena hal ini lah TikTok pun akhirnya mencari solusi untuk menangani masalah kepercayaan itu dengan memulai komunikasi bersama server data di AS yaitu Oracle pada Maret 2022.
Oracle sendiri bahkan telah membahas untuk mengakuisisi saham minoritas di TikTok pada 2020 lalu.
Saat itu merupakan ketika ByteDance berada di bawah tekanan AS untuk menjual aplikasi tersebut.
Raksasa komputasi awan itu sekarang menyimpan semua data pengguna Tik Tok AS di server data Oracle di Amerika Serikat di bawah kemitraan baru, kata TikTok.***