Isu Kerahasiaan Data, TikTok Umumkan Pindahkan Data Penggunanya ke Oracle Amerika Serikat

- 20 Juni 2022, 16:52 WIB
Ilustrasi TikTok.
Ilustrasi TikTok. / Pixabay/8268513

PRFMNEWS - Platform video music TikTok mengumumkan telah memindahkan informasi para penggunanya di Amerika Serikat (AS) ke server penyimpanan Oracle.

Ini merupakan salah satu solusi solusi menjawab regulasi AS terkait integritas penyimpanan data aplikasi tersebut.

Sebelumnya, panel Keamanan Nasional AS sempat memerintahkan perusahaan induk TikTok yaitu ByteDance untuk mendivestasikan data aplikasi video populer itu.

Baca Juga: Gaduh Live di TikTok 24 Jam, Caisar YKS Digrebek BNN : Datang 4 Mobil, Saya Lagi Tidur

Hal ini atas kekhawatiran karena data itu akan diberikan kepada Pemerintah China.

Dikutip prfmnews.id dari Reuters pada Senin 20 Juni 2022, TikTok sendiri merupakan salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia, dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif secara global, dan menjadikan AS sebagai pasar terbesarnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, AS meneliti para pengembang aplikasi atas data pribadi yang mereka tangani, terutama jika beberapa di antaranya melibatkan personel militer atau intelijen AS.

Baca Juga: Kucing Tiktok Pororo Akhirnya Ditemukan di Atas Tiang Gudang

Bahkan seperti diketahui, pada kepemimpinan Presiden AS sebelumnya, TikTok bahkan sempat diperintahkan untuk dijual dan tidak lagi dimiliki oleh perusahaan asal China itu.

Namun kini perintah itu tidak lagi diberlakukan setelah Joe Biden menggantikan Donald Trump sebagai presiden AS tahun lalu.

Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) namun tetap menyimpan kekhawatiran atas keamanan data di TikTok yang ditangani oleh ByteDance.

Baca Juga: Lirik Lagu Masih Memikirkanmu dari Kezia, Sedang Viral di TikTok

Karena hal ini lah TikTok pun akhirnya mencari solusi untuk menangani masalah kepercayaan itu dengan memulai komunikasi bersama server data di AS yaitu Oracle pada Maret 2022.

Oracle sendiri bahkan telah membahas untuk mengakuisisi saham minoritas di TikTok pada 2020 lalu.

Saat itu merupakan ketika ByteDance berada di bawah tekanan AS untuk menjual aplikasi tersebut.

Raksasa komputasi awan itu sekarang menyimpan semua data pengguna Tik Tok AS di server data Oracle di Amerika Serikat di bawah kemitraan baru, kata TikTok.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah