Gerbong Kereta Dijadikan Rumah Sakit di Ukraina untuk Membantu Pasien yang Sakit dan Terluka

4 September 2022, 19:15 WIB
Rumah-rumah warga yang hancur akibat serangan militer Rusia terlihat saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota Orikhiv, wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 27 Agustus 2022. /REUTERS/Dmytro Smolienko

PRFMNEWS - Sebuah gerbong kereta diketahui dijadikan tempat medis bagi pasien yang sakit kronis juga terluka dan dievakuasi dari timur yang diperangi untuk mencari perawatan di rumah sakit yang lebih aman di wilayah barat Ukraina.

Tak memiliki rumah sakit sebagai bangunan medis yang aman di tengah perang, seorang dokter bernama Nataliia Kyniv dari organisasi bantuan kemanusiaan internasional Doctors Without Broders atau Médecins Sans Frontires (MSF), dimana dirinya telah merawat orang sakit dan terluka dalam evakuasi medis mingguan dengan menggunakan kereta api ini sejak 23 Maret.

MSF saat ini diketahui menjalankan satu-satunya kereta medis khusus yang di Ukraina, mereka membawa pasien dari rumah sakit di timur yang diperangi ke rumah sakit di wilayah barat yang dianggap lebih aman.

Baca Juga: Persib vs RANS Nusantara FC, Pasukan Maung Bandung Koleksi Empat Kartu Kuning

Mereka telah melepas kursi gerbong kereta dan memasang kembali dengan tempat tidur, generator untuk oksigen dan peralatan medis, serta unit perawatan intensif.

"Hari ini, kami harus mengantar seorang wanita di Dnipro sebelum kami datang ke sini. Dia kehilangan terlalu banyak darah,” kata Kyniv dikutip prfmnews.id dari Al Jazeera.

Keputusan itu dibuat saat dalam perjalanan, ketika dokter menyadari bahwa operasi pada kaki wanita yang hancur itu tidak bisa menunggu sampai mereka tiba di Lviv.

Kyniv dengan jelas mengingat beberapa pasien yang dia temui di kereta baru-baru ini, semuanya dari Donbas.

Baca Juga: Manfaat Daun Salam dan Serai Bagi Penderita Diabetes, Bisa Bantu Turunkan Gula Darah Kata dr. Zaidul Akbar

“Ada seorang wanita dari Mariupol dengan luka parah di wajahnya, dia kehilangan matanya. Dan beberapa anak dari Kramatorsk yang kehilangan anggota tubuhnya karena serangan rudal di dekat mereka. Setiap kali saya melihat orang-orang bergerak dari timur ke barat, mereka kehilangan sesuatu seperti rumah mereka, keluarga mereka. Bagi saya, ini bukan hanya pekerjaan. Itu emosional juga, ” katanya.

Tetapi dia juga telah menyaksikan banyak momen lembut, seperti ketika pasien yang khawatir bahwa mereka tidak dapat membawa hewan peliharaan mereka, sangat gembira mengetahui bahwa hewan-hewan itu diizinkan masuk ke pesawat.

Sekedar informasi, bahwa saat itu sebuah kereta baru saja berhenti di sebuah stasiun di kota Lviv, Ukraina barat. Saat pintu salah satu gerbong terbuka, paramedis di peron dengan hati-hati mengangkat dua pemuda menuruni tangga dan naik ke tandu.

Kemudian sehari sebelumnya, kedua pria itu terluka oleh ledakan bom di kota Bakhmut di wilayah Donbas timur, di mana pasukan Rusia telah melakukan penembakan tanpa ampun selama berbulan-bulan.

Baca Juga: Walau Harganya Sedikit Mahal, Tapi Kacang Jenis ini Mampu Menjaga Gula Darah dan Kolesterol Tetap Stabil

Salah satunya dalam suasana hati yang lucu, bercanda dengan petugas medis saat mereka dengan lembut mendorongnya ke ambulans yang menunggu.

Tapi wajahnya yang pucat menunjukkan kesakitan dimana cedera tulang paha parah yang dideritanya.

Saat itu Kyniv yang berusia 35 tahun menuruni kereta untuk istirahat sejenak. Dia telah bekerja selama 17 jam terakhir sejak merawat para pria, bersama dengan pasien lain, dipindahkan dari kota-kota garis depan.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler