Peluang Emas di Depan Mata! Indonesia Siap Menjadi Kiblat Fashion Muslim Dunia

7 November 2021, 16:23 WIB
Muslim Fashion Festival 2021 Hadir Secara Hybrid, Spirit Pulihkan Industri Fashion Muslim /IFC

PRFMNEWS - Bagi Anda produsen UMKM fashion muslim di Indonesia patut berbangga karena peluang emas segera hadir di depan mata. Pasalnya, Indonesia sudah siap menjadi kiblat fashion muslim di dunia.

Kesiapan ini muncul karena sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki nilai konsumsi produk fashion muslim yang juga sangat besar. Dengan potensi ini, Indonesia memiliki kesempatan lebih. Tidak hanya menjadi konsumen, tapi bisa menjadi produsen produk fashion muslim terbesar di dunia.

Melansir informasi dari akun Instagram Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM), @kemenkopukm, yang diunggah pada 2 November 2021, dijelaskan bahwa menurut Data The State Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021, proyeksi konsumsi fashion muslim dunia pada 2024 akan mencapai US$311 miliar.

Baca Juga: 8 Alasan Mengkonsumsi Jahe Setiap Hari yang Bermanfaat Bagi Tubuh

 

Ini artinya, kondisi tersebut akan menjadi peluang emas bagi para produsen UMKM fashion muslim di Indonesia untuk mengembangkan produknya di pasar global. Apalagi saat ini Indonesia sudah menduduki peringkat ke-3 sebagai negara pengembang fashion muslim terbaik di dunia, setelah Uni Emirat Arab dan Turki.

Hal ini terlihat dari data ekspor produk fashion muslim Indonesia pada rentang Januari – Agustus 2021 yang terus bangkit setelah pandemi, hingga menembus angka US$2,91 miliar atau setara Rp41,3 triliun.

Baca Juga: Wakil Menpar Angela Tanoesoedibjo Jatuh Pingsan saat Hadiri Acara di Keraton Solo

Sejauh ini, ada lima negara besar tujuan ekspor fashion muslim dari Indonesia. Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat (55,85 persen), Jepang (7,80 persen), Jerman (5,32 persen), Korea Selatan (3,12 persen), dan Australia (2,86 persen).

Pihak KemenKopUKM menegaskan, bagi para produsen produk fashion muslim Indonesia harus bisa memanfaatkan momen berharga ini untuk ikut bersaing, sehingga produknya bisa diekspor untuk masuk ke pasar global.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: KemenkopUKM

Tags

Terkini

Terpopuler