Terungkap! Alasan Joker Jepang yang Melukai 17 Penumpang Kereta di Tokyo

2 November 2021, 14:52 WIB
Viral Joker Jepang, Seorang Pria Berkostum Menyerang Penumpang dan Membakar Kereta, Alasannya Mengejutkan /Twitter @takahashi9811

PRFMNEWS – Kyota Hattori, pelaku aksi serangan dan pembakaran di kereta Tokyo, Jepang saat malam Halloween pada Minggu 31 Oktober 2021 berhasil diamankan petugas kepolisian setempat.

Sebelumnya, pria 24 tahun itu memakai kostum Joker dan melakukan penyerangan dengan pisau di kereta Tokyo yang mengakibatkan 17 penumpang luka-luka.

Setelah didalami oleh pihak kepolisian Tokyo, terungkap alasan Hattori sang ‘Joker KW’ itu melakukan aksi penyerangan tersebut.

Baca Juga: Pria Berkostum Joker Menyerang Penumpang Kereta di Jepang dengan Pisau 

Hattori mengaku sangat menyukai musuh bebuyutan karakter superhero Batman, Joker, sehingga ia memilih mengenakan pakaian ala Joker saat melakukan aksinya. Anehnya, Hattori mengaku memang ingin membunuh orang agar bisa mendapat vonis hukuman mati.

Hattori mengaku gagal di dunia kerja dan memiliki masalah hubungan dengan teman-temannya sehingga berpikir untuk mengakhiri hidup.

"Ia berpikir sejak Juni lalu, tentang cara agar dirinya mendapatkan hukuman mati," kata polisi, dilansir dari Nikkei Asia, Selasa, 2 November 2021.

Baca Juga: Video Viral Pria Berangkat Kerja Dijemput Kereta Api di Depan Rumah

Foto dan video aksi ‘Joker KW’ ini viral di sejumlah media sosial. Dalam unggahan tersebut terlihat seorang pria yang mengenakan kemeja hijau dan setelan ungu ala kostum Joker.

Sekitar dua jam sebelum kejadian, Hattori mengunjungi distrik Shibuya, Tokyo, tempat yang ramai dikunjungi warga untuk merayakan pesta kostum Halloween.

Pelaku akhirnya memilih kereta ekspres terbatas arah pusat kota yang diisi banyak penumpang. Serangan yang dilakukannya terjadi di kereta ekspres dengan rangkaian 10 gerbong menuju Shinjuku (stasiun sibuk di pusat Tokyo), dari Hachioji di barat ibu kota.

Baca Juga: Terkait Kecelakaan Kereta LRT di Jakarta, Ini Alasan Pengelola

Sebanyak 17 orang terluka, termasuk seorang pria tua berusia 70-an yang saat ini dalam kondisi kritis. Pria itu ditikam di dada saat kereta Jalur Keio bergerak sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Tersangka juga diduga menyalakan api di kereta menggunakan cairan kimia. Sebanyak 16 korban, berusia antara 16 hingga 60-an, menderita luka ringan.

"Ia (Hattori) mengungkapkan penyesalan karena gagal membunuh siapapun dalam serangan itu," tutur polisi.

Serangan tersebut menyebabkan kepanikan para penumpang. Mereka berusaha menyelamatkan diri dengan melompat dari jendela kereta. Kereta sempat berhenti darurat di Stasiun Kokuryo di Chofu, Tokyo Barat, tetapi pintunya tidak segera terbuka.

Baca Juga: Kereta LRT Tabrakan di Jalur Layang Jakarta saat Tahap Uji Coba

Operator Keio Corp (perusahaan penyedia layanan kereta komuter Tokyo) mengatakan, kereta mereka tidak berhenti di posisi yang tepat, dan staf memutuskan untuk tidak membuka pintu untuk mencegah penumpang jatuh ke celah antara kereta dan peron.

"Masinis tidak mengetahui apa yang terjadi di kereta saat itu," kata perusahaan tersebut.

Polisi menemukan sebilah pisau, beberapa botol plastik yang kemungkinan berisi cairan pemantik api, dan kaleng aerosol di dalam gerbong kereta. Menyusul kejadian tersebut, Kementerian Perhubungan meminta seluruh perusahaan kereta api di Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan guna memastikan keselamatan penumpang.

Sejumlah serangan di dalam kereta api dan stasiun di daerah Tokyo juga pernah terjadi baru-baru ini. Seorang pria menikam dan melukai 10 penumpang pada Agustus lalu di kereta komuter Odakyu Electric Railway.

Lalu insiden seorang pria menyemprotkan cairan asam sulfat ke wajah penumpang yang mengakibatkan dua orang terluka di stasiun kereta bawah tanah Tokyo pada akhir Agustus lalu. Pada 15 Oktober juga terjadi insiden dua pria ditikam seorang pria di Stasiun JR Ueno.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler