Iran Alokasikan Rp2,1 Miliar untuk Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Ukraina

31 Desember 2020, 17:26 WIB
Ilustrasi pesawat jatuh. /Pixabay

PRFMNEWS - Kabinet Iran gelontorkan dana sebesar 150.000 dolar AS atau setara Rp2,1 miliar untuk keluarga para korban kecelakaan Pesawat Ukraina.

Seperti dilansir prfmnews.id dari ANTARA, dana Rp2,1 miliar digelontorkan untuk keluarga para korban Pesawat Ukraina yang ditembak jatuh di wilayah udara Iran.

Seperti diketahui, sebanyak 176 orang jadi korban kecelakaan Ukraine International Airlinesdi wilayah udara Iran belum lama ini.

Baca Juga: Jelang Malam Tahun Baru, Warga Antre di Toko Frozen Food Bandung

Baca Juga: Antisipasi Kerumunan dan Parkir Liar, Operasi Malam Tahun Baru Dimulai Pukul 8 Malam Ini

Sementara itu, Pasukan Pengawal Revolusi Iran menyatakan mereka secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines tak lama setelah lepas landas.

Pasukan Pengawal Revolusi Iran salah mengira Ukraine International Airlines sebagai rudal. Hal ini merupakan dampak lanjutan atas ketegangan Iran dengan Amerika Serikat yang semakin meningkat belakangan ini.

 

Kementerian Luar Negeri Ukraina menilai, jumlah kompensasi harus ditentukan melalui negosiasi, dengan mempertimbangkan praktik internasional, dan menetapkan penyebab tragedi serta membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan merupakan prasyarat.

"Pihak Ukraina mengharapkan dari Iran sebuah draf laporan teknis tentang keadaan pesawat yang ditembak jatuh," kata juru bicara kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleh Nikolenko.

"Situasi ini sangat tidak dapat diterima, karena kita berbicara tentang nasib orang yang tidak bersalah," tambah Nikolenko.

Baca Juga: Sempat Ditutup, Rajawali Sosis Baso Dibuka Lagi dengan Sistem Antrean yang Lebih Teratur

Baca Juga: Kak Seto Unggah Video Aksi 'Parkour', Netizen Dibuat Kaget: Mirip Jackie Chan

Menteri Pembangunan Jalan dan Perkotaan Iran, Mohammad Eslami mengatakan bahwa laporan akhir tentang kecelakaan itu telah dikirim ke negara-negara yang berpartisipasi dalam penyelidikan.

Di bawah aturan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Iran mempertahankan kendali keseluruhan atas penyelidikan sementara. Amerika Serikat dan Ukraina diakreditasi sebagai negara tempat jet itu masing-masing dibangun dan dioperasikan.***

 

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler