Ini Kumpulan Puisi Fenomenal Karya Pak Sapardi Djoko Damono

- 19 Juli 2020, 10:42 WIB
Sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Antara
Sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Antara /

PRFMNEWS - Dunia seni kembali kehilangan sosok besar. Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia.

Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun pada pukul 09.17 WIB, Minggu (19/7/2020) pagi.

Sapardi lahir di Surakarta, 20 Maret 1940, sepanjang kariernya ia dikenal sebagai pujangga yang menuliskan hal-hal sederhana namun penuh makna kehidupan.

Baca Juga: Breaking News ! Sastrawan Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia

Berikut puisi fenomenal karya Sapardi Djoko Damono :

1. Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan Juni

Dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan Juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

2. Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Baca Juga: Kabar Baik ! Kasus Negatif Klaster Secapa AD Terus Bertambah

3. Hatiku Selembar Daun

Hatiku selembar daun

melayang jatuh di rumput

Nanti dulu

biarkan aku sejenak terbaring di sini

ada yang masih ingin kupandang

yang selama ini senantiasa luput

Sesaat adalah abadi

sebelum kausapu tamanmu setiap pagi

4. Yang Fana Adalah Waktu

Yang fana adalah waktu. Kita abadi

memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga

sampai pada suatu hari

kita lupa untuk apa

“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu

Kita abadi

Baca Juga: Update Harga Emas Minggu 19 Juli 2020

5. Kuhentikan Hujan

Kuhentikan hujan

Kini matahari merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan

Ada yang berdenyut dalam diriku

Menembus tanah basah

Dendam yang dihamilkan hujan

Dan cahaya matahari

Tak bisa kutolak

Matahari memaksaku menciptakan bunga-bunga.***

 

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x