Risiko terjadinya tumor payudara meningkat seiring pertambahan usia. Kasus tumor payudara yang dialami pria pun sebagian besar ditemukan di usia sekira 70 tahun.
2. Genetik dan riwayat keluarga
Gen abnormal (yang bermutasi) dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Salah satu gen yang bisa diturunkan dan membuat pria berisiko tinggi terkena tumor payudara adalah mutasi BRCA1 atau BRCA2.
Seorang pria yang memiliki orang tua atau anggota keluarga dengan riwayat tumor payudara, terutama yang sama-sama berjenis kelamin pria, maka ia berisiko tinggi akan mengalami penyakit tersebut.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2022, Ridwan Kamil: Jadilah Pribadi Lebih Baik Setiap Hari
3. Estrogen dan testosteron
Sel-sel payudara tumbuh sebagai respons terhadap hormon wanita yakni estrogen. Selain hormon testosteron, pria juga memiliki estrogen meski kadarnya lebih rendah.
Pada kondisi tertentu, testosteron dapat berubah menjadi estrogen, sehingga kadar estrogen pada pria bisa meningkat.
Kadar estrogen terlampau tinggi inilah yang bisa meningkatkan risiko tumor payudara pada pria.
4. Sindrom Klinefelter
Sebuah kondisi medis langka yang mempengaruhi genetik pria, yaitu Sindrom Klinefelter. Sindrom ini muncul akibat kondisi bawaan lahir, artinya pria dengan kondisi ini akan memproduksi hormon testosteron yang lebih sedikit dari batas normal.
5. Paparan radiasi