Network
BANDUNG,(PRFM) - Ramadan tiba menghadirkan cerita bagi setiap orang. Salah satunya adalah adanya buku kegiatan ramadan.
Biasanya, selama ramadan siswa sekolah baik SD, SMP, hingga SMA diberikan buku kegiatan ramadan oleh sekolahnya. Nantinya setiap siswa diharuskan mengisi buku tersebut dengan keterangan telah menunaikan saum, salat lima waktu, tarawih, hingga isi ceramah atau kuliah subuh di masjid terdekat.
Baca Juga: RSUD Kota Bogor Disiapkan Jadi Rumah Sakit Khusus Pasien Covid-19
Di tengah pandemi corona dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), maka kegiatan rutin ramadan seperti salat tarawih berjamaah dan ceramah subuh terpaksa ditiadakan sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19.
Orang-orang pun mengaku rindu dengan kegiatan rutin ramadan.
Biasanya, hal yang paling dirindukan yang berkaitan dengan buku kegiatan ramadan tersebut adalah berebutan tanda tangan imam tarawih, hingga cap masjid saat ceramah subuh.
Baca Juga: Polisi Pastikan Pengendara Motor Boleh Berboncengan di Cimahi Selama Satu Keluarga
"Kalau bukunya belum dicap, dulu berasa dosa dan takut pas dikumpulin Wajah menyeringai dengan mata tersenyum," cerita @awanvanjava85 di kolom komentar twitter @prfmnews.
"Berburu ttd ustad dan cap DKM shubuh shubuh setelah beres langsung lari ke pasar buat nyari petasan," balasan lain dari akun twitter @the_rusnanda.
