Dikutip dari BBC, penggunaan alfabet Yunani secara resmi digunakan pada 31 Mei 2021. Hal itu bertujuan untuk menghilangkan stigma dari nama-nama varian baru yang sebelumnya diidentikkan dengan negara tertentu. Selain itu, penamaan dengan alfabet Yunani lebih mudah digunakan dibandingkan dengan nama asli sainsnya.
Baca Juga: Benarkah di Probolinggo ada 5 Orang Serumah Meninggal Bersamaan Usai Vaksin? CEK FAKTA
John Hopkin University justru menjelaskan bahwa munculnya varian virus terjadi ketika ada perubahan atau mutasi pada gen virus. Hal ini merupakan sifat virus RNA seperti virus corona yang dapat berevolusi dan berubah secara bertahap. Perbedaan geografis cenderung menghasilkan varian yang berbeda secara genetik.
Sehingga dapat disimpulkan klaim varian baru virus Corona sengaja disebarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), World Economic Forum dan John Hopkin University, adalah keliru.***