Bambang menyebut angka prevalensi narkoba di Kota Bandung masih cukup tinggi. Oleh karena itu, harus ada sebuah komitmen bersama untuk memeranginya, salah satu komitmen Pemkot Bandung yakni dengan pembangunan pusat rehabilitasi narkoba tersebut.
"Ini tentunya sebuah upaya bersama. Bukan hanya saja pemerintah, tetapi masyarakat. Semua harus mampu mengedukasi kepada semua orang tentang bahaya narkoba," ungkapnya.
Baca Juga: Ojol dan Driver Taksi Online Demo di Gedung Sate, ini 3 Tuntutan Mereka
Sebelumnya, Kasubag Umum BNN Kota Bandung Gilang Fajar Shadiq mengatakan, pembangunan pusat rehabilitasi ini sebagai proyek percontohan seluruh Indonesia. Belum ada kota yang memiliki layanan rehabilitasi mandiri.
"Ini sebagai proyek percontohan seluruh Indonesia pertama, bahwa tingkat kota memiliki layanan rehabilitasi mandiri," ungkap dia.
Rencananya, tempat rehabilitasi tersebut membuka layanan setiap hari hingga melayani rawat inap.
"Tiap hari buka. Karena melayani rawat inap juga. Selain itu, ada layanan konseling untuk masyarakat," katanya.
Baca Juga: 31 Siswa Dianulir Kelulusannya dari PPDB Jabar Karena Langgar Aturan Domisili
"Kita targetkan bulan November selesai. Ini khusus tempat kegiatan rehabilitasi. Di samping terdapat juga kantor BNN Kota Bandung akan hadir di tempat tersebut," sambungnya.
Rencananya, tempat rehabilitasi tersebut membuka layanan setiap hari hingga melayani rawat inap.