Sejarah Babakan Siliwangi, Hutan di Tengah Kota Bandung Pernah Berdiri Restoran hingga Jadi Objek Wisata

- 1 Juni 2024, 20:00 WIB
Forest Walk yang dipenuhi dengan pohon-pohon rindang yang sejuk di Babakan Siliwangi Bandung, Cocok untuk ngabuburit. /instagram/@awantamara/
Forest Walk yang dipenuhi dengan pohon-pohon rindang yang sejuk di Babakan Siliwangi Bandung, Cocok untuk ngabuburit. /instagram/@awantamara/ /

PRFMNEWS - Babakan Siliwangi atau akrab disingkat Baksil miliki jejak sejarah yang kaya dan menjadi tonggak penting Kota Bandung. Kawasan yang kini dikenal sebagai destinasi wisata gratis di Kota Bandung menawarkan pepohonan rindang dan aliran Sungai Cikapundung.

Siapa sangka, awalnya kawasan hutan kota Babakan Siliwangi memiliki bangunan restoran yang dikenal pada masanya. Namun sayang restoran ini kebakaran. Hingga seiring perjalanan waktu, kawasan Baksil dideklarasikan oleh PBB pada tahun 2011 sebagai hutan kota dunia.

Melansir data dokumentasi dari Pemerintah Kota Bandung, berikut jejak sejarah kawasan Babakan Siliwangi yang saat ini dikenal sebagai hutan kota dan menjadi salah satu objek wisata gratis di Kota Bandung yang cocok dikunjungi untuk menikmati udara sejuk.

Zaman Penjajahan: Awal Sebuah Warisan Alam
Pada zaman penjajahan Belanda, kawasan ini dikenal sebagai Lebak Gede, sebuah sabuk hijau yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Kota Bandung.

Dibentuk oleh Sungai Cikapundung puluhan ribu tahun yang lalu, Lebak Gede dianggap sebagai warisan alam bagi kota ini.

Gagasan menjadikan kawasan Lebak Gede sebagai hutan kota dan Perkebunan terbuka bagi masyarakat umum, pertama kali digagas pada tahun 1920 sebelum Indonesia merdeka.

Periode 1950an - 1980an: Menuju Era Komersialisasi
Setelah Indonesia merdeka, pengelolaan Lebak Gede diambil alih oleh Pemerintah kota Bandung. Namun, dengan berkembangnya Bandung, muncul keinginan untuk mengubah fungsi kawasan ini menjadi pusat kegiatan komersial.

Pada masa pemerintahan Wali Kota Otje Djundjunan, upaya fisik di kawasan ini mengalami peningkatan. Pada masa inilah, dibangun Restoran Babakan Siliwangi dan berbagai fasilitas wisata lainnya hingga menciptakan suasana pariwisata yang ramai.

Periode 1990an - Kini: Kontroversi dan Pemulihan
Upaya komersialisasi Baksil tak berjalan mulus. Rencana pembangunan lebih lanjut, terutama yang melibatkan pihak swasta, menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah