Network
PRFMNEWS – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) menilai mundurnya Uum Syarif Usman dari kursi Ketua DPD PAN Kota Bandung lantaran tak setuju pihaknya yang mendukung UU Cipta Kerja hanya digunakan sebagai alibi dan pembenaran alasan.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN, Soni Sumarsono menyebut hal itu dikarenakan PAN sebelumnya telah merencanakan mengganti Uum sebagai ketua DPD PAN Kota Bandung. Menurutnya, pemberhentian Uum itu karena ia gagal menyumbang satu kursi pun di DPRD bagi PAN.
“DPP PAN menilai bahwa alasan Uum menyatakan mundur dari ketua DPD dan berhenti dari anggota PAN karena PAN menyetujui UU Cipta Kerja hanya digunakan sebagai alibi semata dan dijadikan pembenaran alasan saja,” jelas Soni dalam siaran pers yang diterima PRFM, Kamis 8 Oktober 2020.
Baca Juga: Kecewa Partainya Dukung UU Cipta Kerja, Ketua DPD PAN Kota Bandung Pilih Mundur dan Keluar Partai
Soni pun menyebut pihaknya belum menerima surat pengunduran diri dari Uum. Namun, jika memang Uum sudah bulat untuk melepas jaket PAN maka pihaknya, lanjut Soni, bakal menerima keputusan tersebut.
“Sekretariat DPP PAN hari ini belum menerima surat Uum. Jika hal itu benar, maka DPP PAN menerima dan tidak berkeberatan hati keinginan Uum mundur dari ketua DPD dan berhenti dari anggota,” ujarnya.
Baca Juga: Serikat Buruh Jabar Berencana Gelar Unjuk Rasa Penolakan UU Cipta Kerja di Istana Negara
Ke depan, Soni menyebut, setelah penyelenggaran Musyarawah Wilayah ke-5 DPW PAN Jawa Barat usai, dipilihlah Desy Ratnasari sebagai ketua DPW periode 2020-2025, maka DPP PAN bakal melanjutkan program konsolidasi organisasi di tingkat kabupaten kota se-Jawa Barat.
“PAN saat ini fokus pada perbaikan dan penataan struktur organisasi sampai ke tingkat desa serta melakukan proses perkaderan untuk memproduksi kader partai yang militan-ideologis sebagai pejuang partai di garda terdepan. Insya Allah anggota dan kader PAN akan semakin bertambah banyak,” tukas Soni.***
