PRFMNEWS - Para pelaku UMKM didorong untuk beradaptasi agar bisa merespons persaingan bisnis terutama bisnis kuliner pasca Ramadan nanti.
Hal ini karena ada kecenderungan masyarakat mengurai pengeluaran setelah Lebaran. Melihat hal ini, tentunya harus disikapi oleh UMKM lokal untuk terus berinovasi.
Di Kota Bandung, berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung, terdapat 10.181 UMKM di Kota Bandung dimana 40,9 persennya didominasi oleh UMKM kuliner.
Chef Profesional, Ronny Gunawan memandang, adaptasi bisnis sangat penting bagi pelaku UMKM makanan dan minuman untuk merespons perubahan yang terus terjadi.
UMKM lokal diakuinya, akan selalu dituntut untuk berinovasi, mulai dari memahami profil konsumen dan pasar yang ingin disasar, mengutamakan kreativitas saat menghadirkan menu baru dan memiliki ciri khas branding yang unik.
Coffee Professional and Indonesian Barista Champion, Mikael Jasin pun menambahkan, dengan kondisi ini, para pelaku UMKM di industri makanan dan minuman perlu mencari ide baru untuk berkreasi dengan menu minuman yang relevan.
"Misalnya, minuman yang sehat, plant-based atau berbasis nabati, dan innovative drink atau minuman yang unik berpotensi trending setelah Lebaran sehingga ada peluang besar yang bisa dimanfaatkan UMKM," tuturnya.
Baca Juga: Dekranasda Kota Bandung Gelar Kurasi Produk Unggulan UMKM