"Market di Indonesia ini unik karena kita mengembangkan manufaktur lensa intra ocular, ini sangat penting bagi Rohto grup untuk mencegah kebutaan akibat katarak dan glaukoma," tegasnya.
Manufacturing and Research Director Rohto Indonesia, Dra. Fermi Hasenda memaparkan, prevalensi katarak di Indonesia cukup besar dan yang menjadi keterbatasan adalah jumlah dokter mata yang bisa melaksanakan operasi katarak.
Rohto dalam hal ini telah berkontribusi sebesar 65 persen dari operasi katarak di Indonesia melalui teknologi IOL tersebut.
"Rohto kontribusi 65 persen di Indonesia. Dengan tekonologi IOL ini kita punya beberapa jenis produk, yang terbaru ada lensa hydrophobic yang membuat lebih cepat sembuh setelah operasi katarak," jelasnya.
Penggunaan lensa tanam katarak ini sangat penting bagi pasien untuk mengurangi risiko kebutaan akibat glaukoma.
"Kita produksi 300 ribu pieces Intra Ocular Lens per tahunnya," tutupnya.***