Meski Masih Layak Dihirup, Warga Bandung Perlu Waspadai Gejala Gangguan Kesehatan Akibat Polusi Udara

- 25 Agustus 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi Kualitas Udara di Kota Bandung
Ilustrasi Kualitas Udara di Kota Bandung /ASEP YUSUF ANSHORY/PRFM

Berbicara mengenai dampak dari pencemaran udara, Sony mengaku, jika derajat kesehatan individu seseorang itu dipengaruhi oleh empat faktor. Pertama karena lingkungannya, termasuk dalam hal ini adalah polusi udara. Kedua, perilaku manusia.

"Faktor ketiga adalah pelayanan kesehatan. Lalu faktor keempat adalah genetika. Lingkungan berpengaruh 45 persen, perilaku manusia 30 persen, pelayanan kesehatan 20 persen, dan genetika 5 persen," terangnya.

Baca Juga: Pasar Kreatif Store Kota Bandung di Mall PVJ Bakal Berlangsung Satu Tahun

Sementara dari data kesehatan 6 bulan yang lalu sampai sekarang ketika polusi udara masuk kategori Sedang, ujar Sony, penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) di Kota Bandung tidak ada kecenderungan untuk naik.

Ia lanjut memaparkan beberapa langkah yang bisa diterapkan masyarakat untuk mengurangi polusi udara, antara lain kurangi berkendara pribadi.

Dinas terkait pun terus memantau kadar emisi kendaraan sehingga kalau tinggi akan ada rekomendasi yang diberikan. Selain itu bisa juga dengan menanam pohon.

"Secara individu bisa ditangani dengan memakai masker, menutup saluran pernapasan dengan sapu tangan atau masker manakala ada polusi yang mendadak tinggi," paparnya.***.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah