Mengubah Pola Pikir dan Perkuat Komitmen, Misi Pemkot Bandung Menuntaskan Permasalahan Sampah

- 4 Juni 2023, 18:23 WIB
Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Kang Pisman, di Kantor PDAM Titawening, Minggu 4 Juni 2023.
Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Kang Pisman, di Kantor PDAM Titawening, Minggu 4 Juni 2023. /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Pengelolaan sampah di Kota Bandung harus diawali dengan mengubah pola pikir warganya.

Menurut Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna, sampah harus bisa dikelola sejak dari sumbernya untuk agar memiliki nilai ekonomi.

"Sampahnya kita masih dengan pola konvensional yaitu dengan pola angkut, kumpul, simpan-angkut. Hari ini kita ingin mencoba, bagaimana membangun peradaban baru mengubah mindset kita dengan hal-hal yang sifatnya logis," ujarnya saat acara Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Kang Pisman di Kantor PDAM Titawening, Minggu 4 Juni 2023.

Baca Juga: Long Weekend, Bapenda Jabar Catat Transaksi Pembayaran Pajak Via Samsat Online Capai Rp2,3 Miliar

Ema Sumarna mengaku yakin, pengelolaan sampah dengan pola kurangi, pisahkan, dan manfaatkan (Kang Pisman) bisa dilakukan dengan masif. Salah satu cara yang dinilainya lebih tepat yaitu dengan menyebarkan kisah sukses sebuah wilayah.

Dicontohkan Ema Sumarna, di RW 12 kelurahan Maleer kecamatan Batununggal, ada penggagas juga motivator namanya Pak Yanto. Di wilayah itu, warga sudah berkomitmen dan menyelesaikan sampah selesai di TPS.

"Warga masyarakat di sana sudah mengetahui kapan sampah ditahan di rumah, dipilah, dan diangkut oleh pengelola sampah di lingkungan RW. Kemudian diolah di TPS," katanya.

Baca Juga: Pemetaan Area Berpotensi Alami Kekeringan, Pemkab Garut Bersiap Hadapi Musim Kemarau

"Di TPS sampah dikelola dengan pola maggot, recycle dan lain sebagainya. Ternyata bernilai ekonomi," imbuhnya.

Oleh karena itu, Ema Sumarna mengajak setiap RW menduplikasi pengalaman sukses yang sudah dilakukan di beberapa wilayah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Dudi Prayudi mengungkapkan, program Kang Pisman telah berjalan sejak tahun 2018.

"Untuk beberapa RW itu sudah menjalankan yang disebut dengan kawasan bebas sampah atau KBS. Saat terjadi penumpukan penumpukan sampah di TPS, RW yang melaksanakan KBS tidak terdampak, karena sampahnya sudah selesai di sumbernya," katanya.

Baca Juga: Hari Raya Waisak 2567, Jokowi Kagumi Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Borobudur

Dudi pun mengajak RW menerapkan kawasan bebas sampah atau program Kang Pisman.

"Persentase untuk kawasan bebas sampah ini baru sekitar 10 persen saja dari 1.594 RW di Kota Bandung. Oleh karenanya, kita berharap RW yang menerapkan Kang Pisman bertambah. Sehingga semakin banyak lagi sampah sampah yang diselesaikan di level RW," pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x