Network
PRFMNEWS - Saat ini rapid test sudah menjadi salah satu kewajiban calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh sebelum pergi ke daerah tujuan.
Bagi mereka yang akan berangkat dari Stasiun Bandung, pengelola memfasilitasi pemeriksaan tes cepat atau rapid test Covid-19.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung, Noxy Citrea mengatakan, fasilitas tersebut dihadirkan setelah melihat keinginan masyarakat memilih moda transportasi kereta api meningkat.
Program rapid test sendiri merupakan hasil kerjasama PT KAI dengan PT Rajawali Nursindo.
"Antusias penumpang mulai meningkat, jadi kami hadirkan rapid test," kata Noxy saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis 30 Juli 2020.
Baca Juga: Update 30 Juli, Konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Bandung Bertambah 2 Kasus
Biayanya pun terjangkau. Calon penumpang cukup membayar sebesar Rp85.000 agar bisa melakukan rapid test.
Selain membayar biaya rapid test, calon penumpang harus sudah memiliki kode booking tiket KA jarak jauh.
"Jadi beli tiket dulu, sudah bayar baru bisa lakukan tes rapid," kata Noxy.
Surat keterangan non reaktif rapid test sendiri kata dia berlaku selama 14 hari. Calon penumpang sudah bisa melakuan rapid test di Stasiun Bandung pada 3 atau 4 hari sebelum keberangkatan.
"Surat rapid test berlaku 14 hari saat keberangkatan. Misal mau berangkat hari ini, rapid test di Stasiun Bandung bisa dilakukan 3 atau 4 hari sebelumnya, asal sudah memiliki kode booking," katanya.
Baca Juga: Antusias Penumpang Jelang Iduladha Tinggi, KAI Daop 2 Bandung Tambah Satu Rangkaian Kereta
Layanan rapid test di Stasiun Bandung ini dimulai dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam. Layanan ini tersedia di pintu utara Stasiun Bandung.
Selain di Stasiun Bandung, layanan rapid test juga tersedia di 11 stasiun lainnya.
Stasiun tersebut diantaranya adalah Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Cirebon, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Purwokerto, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Madiun, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasarturi, dan Stasiun Malang.***
