Pelanggan PDAM Alami Masalah Aliran Air Bisa Lapor untuk Diberi Solusi Pengganti

- 18 Februari 2023, 10:28 WIB
Ilustrasi air.*
Ilustrasi air.* /Pixabay/Jonas KIM


PRFMNEWS – Pelanggan PDAM di Kota Bandung ternyata masih sering mengadu terkait masalah aliran air kepada Ombudsman Jawa Barat.

Aduan mengenai aliran air PDAM di Kota Bandung yang beberapa kali diterima Ombudsman Jabar seperti air mengalir kecil, berhenti atau hanya lancar saat tengah malam.

"Saat awal tahun langsung ada aduan mengenai aliran air PDAM di Kota Bandung. Sampai saat ini sudah ada tiga aduan. Meski sedikit, tapi kita harus lihat adanya permasalahan yang berulang," kata Kepala Keasistenan Penerimaan Verifikasi Laporan Ombudsman Jabar Fitry Agustine, Jumat 17 Februari 2023.

Baca Juga: Warga Ngadu Aliran Air Berhenti dan Lancar Hanya Tengah Malam, PDAM Tirtawening Ungkap Penyebabnya

"Laporan ini masuk dalam kategori reaksi cepat Ombudsman (RCO). Hampir kebanyakan pengaduan yang masuk belum ditindaklanjuti dengan cepat," imbuhnya.

Terkait aduan aliran air kecil maupun berhenti tersebut, Dirut Perumda Tirtawening Sonny Salimi menyampaikan pelanggan dipersilakan untuk langsung melapor kepada pihaknya melalui nomor pengaduan 022 2509030 atau WhatsApp 0812 2223 6672.

Sonny Salimi mengatakan, jika pelanggan mengalami kendala aliran air dan telah menghubungi PDAM Tirtawening maka berhak mendapatkan kompensasi alias solusi pengganti.

Baca Juga: Aliran Air Berhenti, Apakah PDAM Beri Kompensasi?

"Nanti akan kami sediakan mobil tangki air sebagai kompensasi. Kami menghadirkan satu mobil tangki air kapasitas 5.000 liter yang bisa dimanfaatkan untuk 10-15 individu kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," jelasnya.

Kompensasi mobil tangki penyedia air gratis, lanjut Sonny, juga akan disiapkan PDAM pada musim kemarau atau kondisi darurat lainnya.

Sebagai pengolah air, ujarnya, PDAM punya tugas untuk mendistribusikan air dengan lancar. Sehingga dia memastikan pihaknya tidak pernah menahan air untuk tidak didistribusikan ke masyarakat.

Baca Juga: Kondisi Kantor Pengaduan Pelayanan Pelanggan PDAM Bekasi, Petugas dan Warga Berbincang Lewat Jendela

"Secara ideal, harusnya suplai air untuk Kota Bandung mencapai 6.000 liter per detik. Saat ini suplai kita baru berkisar 2.200-2.400 liter per detik. Itu pun sangat berpengaruh terhadap cuaca di cekungan Bandung," bebernya.

Sonny mengutarakan pula bahwa proses distribusi air ke masyarakat membutuhkan proses yang panjang, harus diselesaikan secara bertahap bahkan sesekali menemui tantangan.

"Solusinya bisa dengan District Meter Area (DMA). Sebab, kondisi saat ini diakibatkan dari penduduk yang terlalu jauh atau posisi rumah yang lebih tinggi elevasinya akan menjadi pelanggan yang terakhir dapat air," ucapnya.

Kondisi tantangan pada proses distribusi tersebut ditemui salah satunya untuk pelanggan di wilayah utara Kota Bandung.

Kendati demikian, dia mengaku tengah memperbaiki sistem distribusi wilayah utara dengan dana mencapai Rp248 miliar.

Untuk menunjang debit air, Sonny menyatakan saat ini pihaknya tengah berupaya menyelesaikan dua projek besar, yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage dan pengaliran air Sungai Saguling.

"SPAM Gedebage sudah kita bangun dari tahun 2018 dan baru selesai 2022. Kapasitas 700 liter per detik untuk blok Gedebage," terangnya.

"Kedua, kami bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta yang mengolah air di cekungan Bandung. Kita sedang membuat studi kelayakan untuk menghadirkan air dari Saguling 3.500 liter per detik. Agar air dari Saguling bisa dialiri ke Kota Bandung," tambahnya.***

 

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x