Baca Juga: Minta Bantuan Petugas Damkar, Cincin Warga Ini Tak Bisa Lepas karena Menyatu dengan Kulit
Menurut Tedy Rusmawan, untuk mencapai Jalan Soekarno-Hatta, masih dibutuhkan konstruksi layang lebih dari 1,5 kilometer.
Selain ditunggu warga Gedebage, akses tol ini diyakini bakal mengurangi ketergantungan warga yang menuju timur Bandung dari Gerbang Tol Buahbatu.
Saat ini, ujar Tedy Rusmawan, tingkat kemacetan di kawasan Jalan Gedebage Selatan dan Jalan Cimincrang sudah meningkat dari waktu ke waktu.
Apalagi ada pembangunan jalur rel ganda (double track) dari Kiaracondong sampai Cicalengka yang melintasi Jalan Gedebage Selatan. Jika jalur kereta selesai nanti, diprediksi kemacetan akan bertambah seiring frekuensi buka-tutup palang pintu perlintasan rel di kawasan itu.
“Terlebih lagi nanti kalau GBLA dimanfaatkan, tentu flyover ini jadi salah satu solusi untuk mobilitas warga mengurangi kemacetan. Jadi, dengan kondisi hari ini sudah sangat mendesak,” jelas Tedy Rusmawan.
Baca Juga: Pedagang Mie Ayam Tewas Tersambar Petir di Kios Pasar Kemis
Menurut informasi yang didapatkan DPRD Kota Bandung, masih ada kendala terkait pembebasan lahan terkait proyek pembangunan Flyover KM 149 Tol Padaleunyi di daerah Gedebage.
“Besar harapan 2023 pembangunan proyek ini dimulai lagi. Bahkan kami mendapatkan informasi, anggaran konstruksi sudah siap dari pemerintah pusat, tinggal pembebasan lahannya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” harapnya.
Tedy Rusmawan menambahkan, pemerintah pusat akan segera melakukan pencanangan dimulainya konstruksi Tol Gedebage-Tasik-Cilacap (Getaci). Namun, titik awal pembangunan dilakukan di Tol Padaleunyi KM 149.