Selain animo pedagang yang minim, Herry juga mengakui kendala keduanya adalah kekurangan tenaga vaksinator dan relawan medik yang membantu saat pelaksanaan vaksinasi.
Baca Juga: Penggunaan PeduliLindungi Sebagai Syarat Masuk Pasar Tradisional Dinilai Kurang Tepat
Selama ini pihaknya harus menunggu mendapat informasi siapa yang akan menjadi vaksinator atau relawan mediknya.
"Kendala kedua, tenaga vaksinator dan relawan medik, kami menunggu giliran dari mana vaksinator atau relawannya yang bisa mendukung vaksinasi di pasar," jelasnya.
Perumda Pasar sebenarnya menargetkan pada akhir Desember sebanyak 80 persen pedagang pasar sudah tervaksinasi.
Baca Juga: Masuk Pasar Baltos kini Sudah Harus Skrining Lewat Aplikasi PeduliLindungi
Hal ini juga untuk mendukung penerapan aplikasi Peduli Lindungi di setiap pasar tradisional.
Namun jika dilihat dari capaian sekarang, nampaknya penerapan aplikasi itu masih jauh dari harapan.
"Pasar tradisional mungkin masih jauh dari harapan bisa diterapkan aplikasi Peduli Lindungi," pungkasnya.***