PRFMNEWS - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menginstruksikan para camat dan lurah lebih masif menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan dan penanganan masalah Covid-19.
Hal ini diungkapkan Ema menanggapi status Kota Bandung yang mendekati zona merah penyebaran Covid-19.
"Langkah cepat ini perlu dilakukan dengan seluruh gugus tugas dari level kota, kecamatan hingga kelurahan," ujar Ema usai memimpin rapat evaluasi tim Gugus Tugas Covid-19 di Balai Kota Bandung, Selasa 17 November 2020.
Baca Juga: Kota Bandung Terancam Zona Merah Lagi, Pemkot Pastikan Ruang Publik Ditutup Untuk Warga
Ema menuturkan, upaya sosialisasi oleh para camat dan lurah ini wajib dilakukan di setiap kesempatan bertemu dengan warga. Pasalnya mobilisasi masyarakat saat ini semakin tinggi dan perlu diantisipasi agar kasus virus corona tidak terus bertambah.
Begitu pula ruang-ruang publik di Kota Bandung seperti alun-alun dan taman di kewilayahan diminta untuk ditutup sementara bagi masyarakat.
“Terjadi pergerakan-pergerakan yang harus kita antisipasi," tuturnya.
Selain itu, Ema kembali mengingatkan kepada warga Kota Bandung untuk lebih mewaspadai klaster keluarga. Hal yang menjadi faktor penyebab ini kebanyakan itu dari kontak erat
Baca Juga: Kini Ada 7 Zona Merah di Jabar, 3 di Antaranya Daerah Pilkada
“Terutama klaster keluarga yang saat ini sudah bergerak pada angka 30 persen. Misalkan ada orang yang bekerja di wilayah zona merah dan berkontak erat dengan pihak keluarganya," ucapnya.
Idealnya menurut Ema, setiap warga harus terus memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta tidak berkerumun, bahkan dengan anggota keluarga sekali pun.
"Interaksi dengan keluarga relatif lebih aman akan tetapi kalau sudah keluar lingkungan keluarga itu suatu keniscayaan, wajib menerapkan 3M 1T," tegasnya.***