PRFMNEWS - Harga beras di pasar tradisional di Kota Bandung, Jawa Barat, mulai merangkak naik pada awal pekan di bulan Februari 2023 ini.
Kenaikan harga beras di Kota Bandung ini mulai terjadi di Pasar Leuwipanjang dan Pasar Astana Anyar.
Penyebab harga beras naik di Kota Bandung tersebut menurut pengakuan sejumlah pedagang lantaran stok di pabrik yang kian menepis ditambah musim panen belum tiba.
Baca Juga: Cara Dadang Supriatna untuk Atasi Naiknya Harga Beras di Kabupaten Bandung
Harga beras di Pasar Leuwipanjang pada Rabu, 8 Februari 2023 tercatat naik 21 persen pada komoditas beras medium, dari semula Rp9.500 kini Rp11.500 per kilogram (kg).
Sedangkan untuk beras premium juga mengalami kenaikan harga berkisar 16 persen dari awalnya Rp12.000 menjadi Rp14.000 per kg.
"Kalau di saya harga beras yang kualitas biasa itu sekarang naik harganya jadi Rp11.500 dari harga sebelumnya itu Rp9.500 per kilogramnya, itu pun saya modalnya minim,” kata pedagang beras di Pasar Leuwipanjang, Leni, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.
Baca Juga: Janji Jokowi Turunkan Harga Beras di Seluruh Provinsi Lewat Operasi Pasar Serentak di Indonesia
Ditambahkan Leni, harga beras yang dijualnya sudah naik sejak Oktober 2022 lalu karena belum datangnya musim panen dan stok beras di pabrik yang sudah menipis.
Sementara di Pasar Astana Anyar, untuk harga beras medium saat ini mengalami kenaikan 22 persen dari harga Rp9.000 menjadi Rp11.000 per kg.
Kemudian untuk beras premium harganya naik 7 persen atau berkisar Rp1.000 yakni dari semula Rp13.000 menjadi Rp14.000 per kg.
Baca Juga: Warga Bandung Bisa Beli Minyak Goreng, Beras hingga Baju Murah Mulai Maret 2023
Menurut seorang pedagang beras di Pasar Astana Anyar, Andi menyatakan, jika musim panen padi tiba, maka kemungkinan harga beras akan kembali stabil.
"Sebenarnya harga beras itu tiap harinya naik, kalau musim panen sudah datang nanti di bulan Maret dan panennya tidak gagal, kemungkinan harga beras juga akan turun lagi,” terangnya.***