PRFMNEWS – Perselisihan antara ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) yang sempat terjadi di Pasir Impun, Kota Bandung berakhir damai.
Perselisihan berujung damai ini terwujud berkat proses mediasi antara pihak ojol dan opang oleh Polsek Antapani, Kota Bandung.
Mediasi antara pihak ojol dan opang yang sebelumnya berselisih di Pasir Impun Bandung ini menghasilkan empat poin kesepahaman di antara kedua belah pihak.
Baca Juga: Polsek Antapani Ungkap Hasil Mediasi Soal Perselisihan Ojol dan Opang di Pasir Impun
Empat poin hasil mediasi ini ditandatangani di atas materai antara perwakilan pihak ojol dan opang di Polsek Antapani pada Selasa, 3 Januari 2023 pukul 13.00 WIB.
Hasil kesepahaman antara pihak ojol dan opang yang ditulis tangan dan ditandatangani bersama di Polsek Antapani ini diunggah akun Instagram @infobandungraya yang isinya sebagai berikut:
1. Pihak ojol meminta tidak ada zona merah, tapi adanya zona santun.
2. Pihak ojol menginginkan mengantar, tetapi tidak menjemput.
3. Pihak opang meminta waktu untuk membicarakan keputusan ini selama 3 hari dari sekarang
4. Pihak ojol menginginkan mengenai persoalan ini, ada solusi se Bandung Timur.
Baca Juga: Rombongan Ojol Datangi Pangkalan Ojek di Pasir Impun, Lalin Macet
Sebelumnya, kabar perselisihan berujung damai antara pihak opang dan ojol yang terjadi di Pasir Impun Bandung diungkap Kapolsek Antapani Kompol Asep Muslihat.
Kapolsek Antapani menegaskan, saat ini sudah tidak ada persoalan lagi antara pihak ojol dan opang di kawasan tersebut.
"Untuk kali ini perlu kami sampaikan, di antara kedua pihak yang telah berkumpul di Polsek Antapani ini. Alhamdulillah sudah tenang, yang kedua tidak ada persoalan di lapangan dan tidak ada persoalan fisik tadi di lapangan," kata Asep dalam video yang diunggah Instagram @infobandungkota, Selasa 3 Januari 2023.
Baca Juga: Pembunuhan Berkedok Kecelakaan Lalin Terjadi di Bojongsoang Bandung, Motifnya Bikin Geleng-geleng
Sementara terkait apakah transportasi online tetap bisa masuk ke wilayah Pasir Impun atau tidak pascakejadian tersebut, Asep menyampaikan masih perlu pembahasan lebih lanjut bersama pihak-pihak lain yang berwenang.
"Regulasi atau aturan yang bisa menaungi antara pihak-pihak ini akan kami jembatani kepada pihak-pihak yang berwenang," tuturnya.***