Kasus Covid-19 di Kota Bandung Meningkat, Oded Paparkan Penyebabnya

22 Januari 2021, 13:04 WIB
Petugas melakukan Rapid Test Antigen terhadap calon penumpang di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Senin 28 Desember 2020 /TOMMY RIYADI/PRFM

PRFMNEWS - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung menggelar rapat terbatas (ratas) evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional yang sudah sepekan lebih diterapkan.

Wali Kota Bandung Oded M Danial menyebutkan jika kota Bandung masih ada dalam status zona oranye atau daerah dengan risiko sedang covid-19 meski terjadi penambahan kasus yang cukup tinggi.

"Saat ini Kota Bandung masih dalam zona resiko atau zona oranye sedang dengan total konfirmasi kasus di Kota Bandung adalah sebesar 7.654," kata Oded saat menggelar konferensi pers di Pendopo Kota Bandung hari ini Jumat 22 Januari 2021.

Baca Juga: Camat Cibeunying Kidul Pastikan Jika Pihaknya Rutin Gelar Operasi Yustisi di Pasar Cikutra

Dari total 7.654 kasus tersebut, saat ini kasus aktif di Kota Bandung mencapai 1.638 kasus atau bertambah 931 kasus aktif dari periode sebelumnya.

Oded menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan penambahan kasus positif di kota Bandung naik cukup tinggi pada periode 11 Januari 2021 hingga 21 Januari 2021 yang merupakan dampak dari libur panjang tahun baru kemarin.

"Tes masif di berbagi tempat, pelaksanaan tracing dan testin, kepatuhan warga menurun akan pelaksanaan protokol kesehatan," sebutnya.

Baca Juga: Sepekan PSBB Proporsional, Oded: Kota Bandung Masih Zona Oranye

Selain itu, sambung Oded, pelaksanaan kegiatan seperti arisan, resepsi pernikahan dan lainnya.

Selain itu, dibukanya aktifitas ekonomi pun memberikan dampak penambahan kasus covid-19 di kota Bandung.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Dugaan Pelanggaran Protkes yang Libatkan Raffi Ahmad Resmi Dihentikan

"Klaster penyebaran masih cukup mendominasi di antaranya perkantoran," sebutnya.

Dengan adanya penyebaran di kantor-kantor, maka Oded memastikan jika pihaknya akan meningkatkan sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan di perkantoran baik kantor negeri maupun swasta.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler