Network
PRFMNEWS - Pengamat Sepakbola yang juga Peneliti Hukum Olahraga, Eko Noer Kristiyanto atau Eko Maung mempertanyakan kenapa dalam Extraordinary Club Meeting, tidak ada perwakilan dari Mabes Polri yang diundang.
Menurutnya, meskipun dalam pertemuan yang digelar di Yogyakarta pada 13 Oktober kemarin seluruh klub Liga 1, PSSI, dan PT Liga Indonesia menyepakati Liga dilanjutkan pada 1 November, jika tanpa izin dari Mabes Polri bisa jadi liga ditunda kembali.
Baca Juga: Kota Bandung Belum Ramai Oleh Wisatawan, Okupansi Hotel Masih di Bawah 50 Persen
"Saya juga aneh sebetulnya ketika mendengar mereka rapat, yang rapat itu dari elemen klub, PT LIB, dan PSSI, dan engga disinggung perwakilan dari Mabes Polri padahal yang jadi permasalahan izin keramaian kemarin itu," ungkap Eko saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa malam.
Sebagaimana diketahui, Liga 1 2020 sempat akan dilanjutkan pada awal Oktober kemarin. Namun karena tak ada izin keramaian dari Mabes Polri, PSSI akhirnya memutuskan menunda kembali lanjutan Liga 1.
Baca Juga: 11,9 Juta Pegawai Sudah Terima BLT Rp600 Ribu Perbulan Gelombang 1
Menurut Eko, jika pada sebelumnya persoalan izin menjadi masalah yang membuat liga tertunda, maka seharusnya pada pertemuan kemarin harus dihadirkan juga perwakilan dari Mabes Polri. Sehingga baik klub, PSSI, serta PT LIB bisa berdiskusi langsung dengan pihak Mabes Polri terkait izin keramaian ini.
"Pemerintah non Polri, itu kan sudah lampu hijau. Kemenpora sudah oke, terus dari BNPB juga katanya sudah oke. Jadi bukan terkait izin terkait covid dan sektor olahraganya yang bermasalah itu, tapi izin keramaian," jelasnya.***
