"Kalau liga 1 dilaksanakan, ini otomatis akan memicu adanya kerumunan. Mungkin nonton barengnya engga formil, ga ada pengumuman tapi mungkin nanti tetap ngumpul di rumah temennya, atau di kafe tanpa pengumuman pun biasanya pada tahu. Jadi klaster itu ada pada saat penyelenggaraan di lapang plus potensi risikonya di suporter," ujarnya.***