Ketua IPW: Piala Menpora 2021 Turnamen Ecek-Ecek dan Harus Dibatalkan

- 11 Maret 2021, 13:36 WIB
Stadion Manahan Solo bakal menjadi tuan rumah Grup A, Piala Menpora.
Stadion Manahan Solo bakal menjadi tuan rumah Grup A, Piala Menpora. /Antara/

PRFMNEWS - Ketua presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai Piala Menpora 2021 yang pada 21 Maret mendatang mulai bergulir adalah turnamen ecek-ecek.

Bukan tanpa alasan, Neta menyebut penyelenggaraan Piala Menpora 2021 sama sekali tak berdampak pada prestasi sepak bola nasional dan malah berpotensi besar menimbulkan kerumunan.

“Piala Menpora adalah turnamen kelas ecek ecek, yang sama sekali tidak berdampak pada prestasi sepakbola nasional, yang ada justru berpotensi menimbulkan krumunan masa dan menjadi klaster (baru Covid 19-red),” kata dia dalam instagram pribadinya @habibneta, Rabu 10 Maret 2021.

Baca Juga: Segera Log In ke www.prakerja.go.id, Gelombang 14 Kartu Prakerja Sudah Dibuka

Baca Juga: Pura Agung Wira Loka Natha Cimahi Gelar Upacara Melasti dengan Protokol Kesehatan, Umat yang Datang Dibatasi

Menurut Neta, sedikitnya ada sembilan alasan mengapa turnamen sepak bola yang diselenggarakan sebagai tolok ukur pelaksanaan liga ini harus dibatalkan. Alasan pertama, gelaran turnamen ini dinilainya tak sesuai rencana.

“Pertandingan itu semula direncanakan berlabel Piala Presiden tapi pihak Istana menolak. Lalu direncanakan lagi sebagai Piala Kapolri dan juga ditolak. Akhirnya diberi nama Piala Menpora,” jelasnya.

Kedua, klub legendaris Persipura mundur dari Piala Menpora karena PT LIB dianggap Persipura tidak profesional dan tidak jujur serta mendiskriminasi klub asal Papua tersebut. Ketiga, ada sebanyak 17 pemain PSM belum dibayar gajinya untuk musim 2020 lalu dan bagaimana mereka bisa bermain tanpa digaji.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Terus Melejit dan Bikin Menjerit, Harga Daging Mulai Merangkak Naik

Baca Juga: Libur Isra Miraj dan Nyepi, Masuk Kabupaten Bandung Wajib Sertakan Surat Keterangan Negatif Covid-19

“Keempat, ada 6 klub lain di liga 1 yang juga sebagian pemainnya belum dibayar gajinya di musim 2020 lalu,” jelasnya.

Kelima, lanjutnya, Menpora tidak transparan mengenai biaya turnamen dan jika menggunakan uang negara harus diaudit BPK dan turnamen ini harus diplototi KPK agar tidak terjadi korupsi, mengingat dana bansos saja dikorupsi.

“Keenam, dipastikan 70 persen klub yg ikut Piala Menpora, pemainnya dibayar secara tarkam (jauh di bawah gaji pemain profesional). Ketujuh, patut dicurigai pemain asing di Piala Menpora belum mendapatkan KITAS dan jika ini terjadi itu merupakan pelanggaran hukum,” tambahnya.

Baca Juga: Hari Ini Masih Potensi Hujan, Waspadai Juga Angin Kencang

Kedelapan, ia memastikan tidak satu pun pemain yang ikut dalam gelaran Piala Menpora diasuransikan.

“Kesembilan, patut diduga para pemain Piala Menpora tidak bisa membayar pajak penghasilan (PPh) karena penghasilannya setara Tarkam,” tutupnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah