Mendagri Ingatkan Pemda Terus Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global

- 23 April 2024, 11:13 WIB
Mendagri Tito Karnavian Pimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bkhati Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin 22 April 2024
Mendagri Tito Karnavian Pimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bkhati Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin 22 April 2024 /Puspen Kemendagri

PRFMNEWS - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengingatkan seluruh pemerintah daerah (Pemda) dan stakeholder terkait untuk terus menjaga inflasi di tengah kondisi global yang tidak stabil. Menurutnya, instabilitas global dapat berdampak kepada perekonomian negara.

Hal ini disampaikan Mendagri pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin 22 April 2024.

“Kita tahu bahwa perang Rusia-Ukraina masih berlangsung, dan itu dampaknya Rusia itu energinya ke Eropa, sehingga yang terpukul inflasi karena energi itu lebih banyak negara-negara Eropa yang mengimpor dari Rusia,” ujar Mendagri.

Baca Juga: Mendagri Minta Pemerintah Daerah Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran

Adapun untuk Indonesia dampaknya lebih kepada persoalan pangan, terutama terkait dengan pasokan gandum. Pasalnya, sebagai salah satu negara produsen gandum terbesar di dunia, Ukraina merupakan pemasok gandum terbesar bagi Indonesia. Dengan demikian, perang kedua negara itu berdampak terhadap harga gandum dan produk olahannya.

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bkhati Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin 22 April 2024
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bkhati Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin 22 April 2024 Puspen Kemendagri

Selain itu, Mendagri juga mengkhawatirkan ketegangan antara Israel dan Iran di kawasan Timur Tengah akan berpengaruh terhadap situasi dalam negeri. Salah satunya terkait keberadaan Selat Hormuz yang menjadi choke point penting di dunia. Hal ini lantaran sekitar 30 persen dari total konsumsi minyak dunia diangkut melewati selat tersebut.

Dengan memanasnya situasi di kawasan Timur Tengah, kelancaran operasional di Selat Hormuz dikhawatirkan akan ikut terganggu. Kondisi itu tentunya akan berimbas terhadap stabilitas perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Situasi ini, kata Mendagri, tidak hanya berimbas pada aspek politik, tetapi juga berdampak pada dinamika perekonomian dan perdagangan dunia.

Baca Juga: Resmi jadi Pj Bupati Sumedang, Berikut Profil Lengkap Direktur BUMD, BLUD dan BMD Yudia Ramli

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x