Nyamuk Wolbachia Terbukti Aman dan Bisa Turunkan Kasus DBD

- 19 Maret 2024, 03:00 WIB
Ilustrasi, Ternak Nyamuk Wolbachia di Kota Bandung
Ilustrasi, Ternak Nyamuk Wolbachia di Kota Bandung //Dok Kemenkes

BANDUNG, PRFMNEWS - Nyamuk dengan teknologi wolbachia sudah mulai dikembangbiakan di Ujungberung, Kota Bandung sebgaai salah satu bentuk pencegahan penyebaran demam berdarah dengue (DBD).

Pengembangbiakan nyamuk wolbachia ini sempat menuai prokontra hingga penolakan dari masyarakat. Peneliti Utama World Mosquito Program (WMP), Adi Utarini, menyatakan, teknologi wolbachia terbukti aman untuk manusia, hewan dan lingkungan. Sehingga bisa menjadi salah satu upaya mencegah DBD.

Dia mencontohkan, keberhasilan pengembangbiakan wolbachia ini sudah terasa di Yogyakarta dan kasus DBD di sana mengalami penurunan.

"Ini sudah terbukti aman, masyarakat Yogyakarta adalah contohnya. Kami sudah 10 tahun hidup berdampingan dan alhamdulillah sampai saat ini kasus dbd menurun," katanya saat pertemuan Implementasi Teknologi Wolbachia di Ruang Tengah, Balai Kota Bandung, Senin, 18 Maret 2024.

Baca Juga: 6 Warga Kota Bandung Meninggal Dunia Karena DBD Sejak Januari Hingga Maret 2024

Adi Utarini mengungkapkan, penelitian nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia sudah mendapatkan pengakuan dan dukungan dari WHO serta Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

"Mudah-mudahan kita bisa berfokus pada pencegahan risiko," harapnya

Diketahui pada Oktober 2023, tercatat di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung ada 28 warga yang terkena DBD. Kecamatan Ujungberung memang menjadi salah satu daerah yang masuk 10 besar kasus DBD tertinggi. Maka dari itu, wilayah ini menjadi titik penyebaran Wolbachia pertama di Kota Bandung.

Sedangkan Dirjen P2P, Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan, sebelum Bandung, Kota Yogyakarta menjadi kota pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi nyamuk ber-Wolbachia dalam pengendalian DBD.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x