Selain itu, untuk pemasaran produknya juga kian meluas. Yang semula sebelum ikut Lapak Ganjar, hanya sebatas dalam kota, pascaikut Lapak Ganjar, pemasarannya sampai ke daerah lain seperti Semarang, Solo, Purwokerto, Tegal, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi, Papua, hingga merambah luar negeri meliputi Malaysia dan Hongkong.
“Alhamdulilah setelah ikut Lapak Ganjar, sampai luar negeri (pemasarannya) di Malayasia dan hongkong. Yang di Hongkong dijual kembali. Hongkong tidak hanya satu-dua, tapi puluhan bungkus,” ucap Siti.
Bahkan, Siti tak mau mendulang sukses sendiri. Dia menyediakan lapangan kerja untuk saudaranya atau keluarganya.
Sehingga, Siti bisa berbagi tugas dengan saudaranya. Seperti halnya, saudaranya mengerjakan proses penumbukan udang rebon dan menjemurnya sampai benar-benar berkualitas bagus di wilayah dekat Pantai Ujungnegoro. Sementara, Siti mengerjakan proses pemotongan terasi, oven, pengemasan.
Banyaknya manfaat yang dirasakannya dari Lapak Ganjar, Siti menilai, program pemasaran gubernur itu adalah hal yang bagus untuk perkembangan sebuah UMKM.
Sebab, banyaknya pengikut media sosial gubernur dan dari berbagai kalangan, membuka pintu pemasaran suatu UMKM mendapatkan pasar dan bisa menjangkau daerah yang tanpa batas.
“Menurt saya, Lapak Ganjar sangat membantu untuk UMKM seperti saya. Dampaknya luar biasa. Alhamdulillah, saya bisa sampaikan, saya berterima kasih dengan Lapak Ganjar,” jelasnya.
Baca Juga: Ini Layanan Adminduk yang Bisa Diakses Secara Online Lewat Aplikasi Salaman Disdukcapil Kota Bandung
Oleh karena itu, dia berharap agar UMKM yang belum mengikuti program Lapak Ganjar, bisa mengikutinya. Sebab, hal itu membuat UMKM mendapat kemungkinan besar untuk berkembang lebih baik lagi.