Network
PRFMNEWS - Demi keselamatan pemotor, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengimbau masyarakat tak lagi mengenakan sandal jepit saat mengendarai motor.
Firman juga mengajak agar pemotor diminta untuk memilih mengenakan sepatu.
Bukan untuk masalah kerapian, Firman menyampaikan imbauan ini dikeluarkan demi keselamatan pengendara motor.
Baca Juga: Operasi Patuh 2022, Polri Catat dan Tindak 20.047 Pelanggaran Pada Hari Pertama
Lebih lanjut, Firman juga menjelaskan bahwa ini merupakan bentuk komitmen untuk mengajak masyarakat tentunya harus tertib dari diri kita sendiri dulu.
Masyarakat membantu dengan memunculkan kesadaran, mengajarkan hal-hal yang baik untuk anaknya dan yang paling gampang itu (dari) orang terdekat.
“Jadi jangan kasih contoh dikira anaknya nggak ngerti bapaknya bilang ‘Deket aja Pak di situ, biar nggak pakai helm’, naik motor pakai sandal jepit,” ungkap Firman pada Selasa 14 Juni 2022, seperti yang dikutip prfmnews.id dari Korlantas Polri pada Rabu 15 Juni 2022.
Baca Juga: Jadwal dan Sasaran Pelanggatan Operasi Patuh 2022, Salah Satunya Berboncengan Lebih dari Satu Orang
Imbauan ini juga menurut Firman dikeluarkan dengan alasan mengutamakan keselamatan. Sebab, sandal jepit tidak bisa melindungi tubuh saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Mohon maaf saya bukan me-stressing pakai sandal jepitnya, tidak ada perlindungan pakai sandal jepit itu. Karena kalau sudah pakai motor, kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas,” terang Firman.
Kemudian Firman juga berharap agar masyarakat tidak mengeluhkan soal biaya yang harus digunakan untuk membeli sepatu. Sebab, hal itu tidak sebanding dengan perlindungan yang didapatkan.
Baca Juga: Sampah Berserakan di Lapangan Manunggal Brigif 15 Cimahi, Usai 3 Hari Jadi Lokasi Konser
“Kalau dibilang sepatu mahal, baju pelindung mahal, ya lebih mahal mana dengan nyawa kita. Tolong itu dijadikan pertimbangan sehingga untuk keluar sudah siap dengan perlengkapan yang ada. Ini gunanya helm standar, pakai sepatu,” jelas Firman.
Dia berharap kesadaran masyarakat dalam berkendara secara aman bisa terbangun. Selanjutnya, hal itu menjadi kebiasaan masyarakat, bukan karena diawasi petugas.
“Itu bentuk perlindungan kita kepada masyarakat yang ingin kita bangun sehingga patuh menjadi bagian, bukan lagi karena ada petugas,” terang Firman.***
