"Pistol jenis revolver itu dibeli secara online (daring) oleh tersangka dan ternyata belinya sama jaringan teroris," kata Budhi dikutip dari ANTARA.
Meski demikian, Kapolrestabes enggan memerinci jaringan teroris. Dalam hal ini, pihaknya terus mendalami jaringan tersebut.
2. Penembak adalah oknum polisi
Selain itu, Budhi juga mengungkapkan bahwa eksekutor penembak petugas Dishub Makassar itu adalah oknum anggota Polri.
Eksekutor adalah SL yang mengaku berprofesi sebagai anggota Polri tapi SL enggan merinci di mana tempat SL bertugas dan berapa lama menjadi seorang Bhayangkara.
Baca Juga: Bukan Rp1,7 Miliar, Ternyata Segini Anggaran Pakaian Dinas Wali Kota Bandung
Kombes Pol Budhi Haryanto menyatakan, keinginan SL membantu Iqbal Asnan yang tidak lain adalah Kasatpol PP Makassar untuk menyukseskan misinya melenyapkan korban Najamuddin Sewang karena ikut merasakan sakit.
"Kalau SL ini tidak meminta bayaran dia sama-sama satu kampung dengan MIA. SL merasa ikut sakit ketika MIA disakiti," terangnya.
3. Rencana pembunuhuan sejak 2020
Polisi juga mengatakan bahwa rencana pembunuhan terhadap korban sudah direncanakan MIA sejak 2020.