Erupsi Gunung Anak Krakatau Tadi Malam Tak Picu Tsunami

- 11 April 2020, 09:33 WIB
PANTAI Pangandaran sepi usai penutupan objek wisata karena corona.*
PANTAI Pangandaran sepi usai penutupan objek wisata karena corona.* /MUSLIH/KP/

BANDUNG, (PRFM) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut tidak ada kelainan atau anomali perubahan air laut ketika Gunung Anak Krakatau erupsi sejak Jumat (10/4/2020) pukul 22.35 WIB hingga Sabtu ini. Karenanya BMKG memastikan erupsi tersebut tidak memicu terjadinya tsunami.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen dan Marina Jambu menunjukkan tidak ada anomaly perubahan laut sejak 10 April 2020 hingga 11 April 2020 pagi.

“Hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu menunjukkan TIDAK ADA ANOMALI perubahan muka laut sejak 10 April 2020 pukul 21.00 tadi malam hingga pagi ini 11 April 2020 pukul 6.00 WIB,” kata Rahmat dalam siaran pers yang diterima PRFM, Sabtu (11/4/2020).

Baca Juga: 650 Masker Dibuat PIA Ardya Garini Gab III Koharmatau

Semetara itu, hasil monitoring muka laut menggunakan Radar Wera yang berlokasi di Kahai, Lampung dan Tanjung Lesung, Banten juga menunjukkan tidak ada anomali muka laut sejak 10 April 2020 pukul 21.00 tadi malam hingga pagi ini 11 April 2020 pukul 6.00 WIB.

Sehingga berdasarkan monitoring muka laut yang dilakukan BMKG menggunakan Tide Gauge dan Radar Wera menunjukkan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau tadi malam tidak memicu terjadinya tsunami.

Baca Juga: PVMBG: Suara Dentuman Bukan dari Aktivitas Gunung Anak Krakatau

Di samping itu, Hasil monitoring kegempaan yang dilakukan oleh BMKG tepat pada saat terjadinya erupsi yaitu pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB menunjukkan bahwa sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik. Sehingga erupsi G. Anak Krakatau kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.

Seperti diinformasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM bahwa telah terjadi erupsi G. Anak Krakatau, Lampung, pada hari Jumat 10 April 2020 pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah