PVMBG: Suara Dentuman Bukan dari Aktivitas Gunung Anak Krakatau

- 11 April 2020, 08:18 WIB
Erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada Jumat (10/4/2020) pada pukul 22.59 WIB.
Erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada Jumat (10/4/2020) pada pukul 22.59 WIB. //Twitter @BNPB_Indonesia

BANDUNG, (PRFM) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan suara dentuman yang terdengar di sebagian wilayah di pulau Jawa bukan dari aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau. Hal itu dipastikan juga oleh petugas pemantau gunung api yang berada di dekat Gunung Anak Krakatau.

Kepala Bidang Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan letusan yang terjadi pada saat terdengar dentuman sekira pukul 22.35 WIB tersebut merupakan letusan kecil. Untuk memastikan asal suara tersebut, PVMBG pun akan melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Karena laporannya berdasarkan petugas yang di pos yang berada di dekat gunung. Letusannya kecil, sehingga akan sulit jika kita membayangkannya kalau bisa sampai ratusan kilometer. Kita juga koordinasi dengan BMKG apakah ini badai petir atau apa. Tapi yang berhak melakukan rilis adalah dari BMKG,” ujar Hendra saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu (11/4/2020).

Baca Juga: [HOAKS] Pemerasan dengan Senjata Tajam di Sekitar Kota Bandung

Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau kembali dilaporkan mengalami erupsi pada Jumat (10/4/2020). Erupsi tersebut terjadi pada pukul 22.35 WIB dengan tinggi kolom abu yang teramati ± 500 m di atas puncak.

Hendra mengakatan, gunung api yang berada di Selat Sunda itu hingga kini dilaporkan terpantau masih ada aktivitas erupsi skala kecil (dampaknya hanya radius 2 km dan tinggi kolomnya 500 m). Namun, PVMBG mengimbau warga untuk tetap tenang mengingat erupsi Gunung Anak Krakatau masih dalam kategori kecil.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diminta Jaga Jarak Aman

“Masyarakat kan tinggalnya di pulau yang jaraknya 50 km agar tetap tenang. Karena dampak erupsi itu hanya dalam jarak 2 km dari kawah. Jadi masyarakat yang tinggalnya di pantai pulau Jawa maupun Sumatera itu masih jauh dari dampak erupsi ini,” kata dia.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah