PRFMNEWS - Prediksi mengenai kenaikan kasus Covid-19 gelombang ketiga sudah ramai diperbincangkan.
Prediksi kenaikan kasus Covid-19 gelombang ketiga ini diperkirakan pada Natal dan Tahun Baru 2022. Banyak yang memprediksi akan naik dan ada juga yang bilang akan stabil.
Dilansir dari YouTube dr. Tirta yang menjelaskan mengenai beberapa orang memprediksi kenaikan Covid-19 gelombang ketiga.
Baca Juga: Tumpukan Sampah, Jadi Ancaman Baru Bagi Kota Bandung
“Prediksi gelombang tiga itu perdebatan banyak ahli, dr. Pandu Riono mengatakan bahwa gelombang tiga sulit untuk terjadi karena tingkat vaksinasi di Indonesia tinggi. Tapi ada prediksi lain mengatakan ahli meramalkan gelombang tiga terjadi,” kata dokter Tirta pada unggahan YoutuTenya hari ini, Kamis 11 November 2021.
Kurva Covid-19 pasti mengalami naik dan turun karena mobilisasi masyarakat yang saat ini bisa pergi kemana saja.
“Jadi gini, namanya penyakit pasti kurvanya kayak kurva amplitudo naik turun naik turu naik turun seiring dengan mobilisasi,” lanjut dr. Tirta.
Baca Juga: Apresiasi Terhadap Kapten Tim Persib Robert Alberts: Kinerja Sangat Baik dalam Memimpin
Covid-19 pasti meningkat saat Tahun baru dan Hari Besar Keagamaan seperti Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal ini memang banyaknya mobilisasi saat itu bukan konspirasi.
“Dan kita tahu Covid-19 itu selalu naik Tahun Baru sama mendekati lebaran, bukan karena konspirasi karena mobilisasi,” tambah dr. Tirta.
Namun, hal itu bisa diatasi dengan fasilitas kesehatan yang tinggi, vaksinasi Covid-19 dan selalu ingatkan sesama.
“Untuk mencegah hal itu terjadi maka sarannya ada tiga yang harus dilakukan, yang pertama memperkuat faskes, pada bulan Juli Covid-19 merontokkan di Indonesia, Delta itu dikarenakan kita kurang oksigen, kurang kamar, nah ada baiknya untuk mencegah ini kita jaga-jaga, menjaga pasokan stok oksigen dan menjaga kamar,” kata dr. Tirta.
“Kedua menguatkan vaksinasi, kita harus apresiasi, contohnya Tangerang sempet di level 3 PPKM tiba-tiba vaksinasi dikebut dan sekarang udah hampir 70% orang udah dosis 1, dan akhirnya Tangerang jadi PPKM level 1,” tambah dr. Tirta.
dr. Tirta juga mengatakan untuk selalu menjaga diri dan jangan jumawa dan selalu ingatkan sesama mengenai Covid-19 dan juga vaksinasi.
“Lebih baik mencegah daripada kita harus sakit, kalau kita harus sakit kan mondok jadinya, itu yang bahaya, ya rasa jumawa kita,” lanjut.
“Dan buat temen-temen tetep ingatkan sesame,” pungkas dr. Tirta.***