Dajal dan Perannya dalam Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945

- 16 Oktober 2021, 12:12 WIB
Potret Bung Karno saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945
Potret Bung Karno saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945 /anri.sikn.go.id

PRFMNEWS - Tanggal 17 Agustus 1945 adalah tanggal bersejarah bagi kita, karena itu adalah Hari Kemerdekaan Indonesia.

Dalam Kemerdekaaan Indonesia ternyata ada cerita unik yang mungkin belum banyak diketahui orang, yakni peran 'Dajal' yang membantu Indonesia dalam menyiarkan proklamasi Kemerdekaan.

Namun Dajal yang dimaksud bukan mahkluk akhir zaman itu. Melainkan salah satu regu khusus propoganda yang dibentuk menjelang detik-detik Kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Polsek Ibun Beri Bansos Sembako ke Mantan Napi Teroris di Hari Kemerdekaan RI

Belum diketahui pasti kenapa namanya regu Dajal yang cukup kontroversial.

Cerita ini tertulis secara khusus di Majalah Intisari edisi Agustus 1992 oleh Pepih Nugraga yang berjudul "Mengelabui Penjajah, Menyiarkan Sejarah".

Berikut cerita Regu Dajal lewat video yang diunggah oleh Kanal Youtube Detective Aldo.

Ada regu yang benama ‘Dajal’ dalam membantu perjalanan Kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Akankah GTA Trilogy Menjadi Game Remake Seperti Mafia Definitive Edition?

Dalam rencana Kemerdekaan, kaum pemuda adalah salah satu yang paling berperan besar dalam kemerdekaan dan juga banyak regu yang dibuat oleh pemuda untuk terlaksananya Kemerdekaan.

Tugas regu Dajal ini sangat penting yaitu mereka melakukan propaganda dan menjaga asrama yang menjadi markas komando mereka.

Regu Dajal ini berisi 4 orang, mereka adalah Radja Tjut Rachman, Rahadi, Usman, dan Ridwan.

Baca Juga: Saat Putih Abu-Abu dan Coldplay Saling Komen Pakai Bahasa Sunda

Selain itu, mereka juga memiliki tugas untuk merebut Gedung Radio Hoso Kyoku di Jalan Gambir Barat 4-5 (sekarang bernama Jalan Merdeka Barat), Jakarta.

Gedung Radio Hoso Kyoku saat itu masih dikuasai Jepang, rencananya Regu Dajal akan menggunakannya sebagai tempat siaran langsung Prokalamasi ke seluruh daerah Indonesia agar bisa mendengar teks proklamasi Indonesia yang dibacakan Soekarno.

Perencanaan perebutan Gedung Radio Hoso Kyoku sudah di atur beberapa waktu sebelumnya, mereka mengajak buruh dan pegawai Gedung radio Hoso Kyoku untuk bekerja sama dalam memerdekakan Indonesia.

Baca Juga: Manfaat dan Khasiat Daun Kelor, dr. Zaidul Akbar: Mengandung 20 Jenis Asam Amino

Mereka secara diam-diam memasuki Gedung Hoso Kyoku lewat pintu belakang.

Namaun sayangnya, informasi soal regu Dajal untuk merebut Gedung radio Hoso Kyoku bocor dan diketahui oleh pasukan Jepang sehingga terjadi keributan besar di sana.

Pada akhirnya regu Dajal ini gagal dalam merebut Gedung Radio Hoso Kyoku tersebut.

Penyebabnya bukan karena rencananya bocor saja, tapi juga karena senjata pistol milik Ridwan itu jatuh di lantai yang membuat berisik yang membuat regu Dajal panik dan mereka terpaksa mundur untuk keselamatan.

Baca Juga: Konten TikTok Punya Kamu Susah Viral dan Susah Masuk FYP? Ternyata Begini Caranya

Regu Dajal kembali ke markas mereka dan melaporkan kegagalan mereka soal perebutan Gedung Radio Hoso Kyoku.

Setelah kegagalan tersebut Regu Dajal diberikan tugas baru yaitu menyebarkan propaganda Kemerdekaan lewat pamflet sembari bersorak-sorai bahwa Indonesia telah merdeka.

Ketika Bung Karno membacakan teks Proklamasi, Regu Dajal diperintahkan mencoret-coret tembok, kereta api, dan objek lainnya menggunakan bahasa Inggris agar semua orang tahu bahwa Indonesia telah merdeka.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah