"Pemasangan baliho ini yang paling kita rasakan tidak ada sentisitivas yang dimiliki tokoh politik di tengah pandemi. Walaupun mereka juga melakukan banyak hal saat pandemi contohnya memberi bantuan. Tapi dalam konteks pemasangan masyarakat melihat tokoh politik ini hanya ingin melihat citra mereka sendiri," jelasnya.
Baca Juga: UPDATE TERBARU ! Zona Merah Covid-19 di Jawa Barat Kini Tersisa 12 Daerah
Kedua lanjut Arlan keberadaaan baliho tokoh politik bisa jadi menjadi bumerang bagi mereka.
"Posisi ke 2024 notabene masih jauh. Ini cara tokoh politik mencuri waktu yang panjang dalam rangka menaikan elektabilitas. Kalau dipaksakan, saya berpikir akan menjerat dirinya sendiri," pungkasnya.***