Network
PRFMNEWS - Aprilia Manganang saat ini masih menjalani penanganan terkait operasi hipospadias yang berkaitan dengan pembuktian dirinya adalah seorang lelaki sejak lahir.
Aprilia menjalani operasi di RSPAD Gatot Soebroto yang dibiayai penuh oleh TNI mengingat dirinya juga merupakan anggota TNI berpangkat Serda.
Kepala RPAD Gatot Soebroto, Letjen TNI dr. A. Budi Sulistya mengatakan, ada hingga 15 dokter yang terlibat terkait operasi alat kelamin dari Aprilia. Setidaknya melibatkan dokter bedah plastik, bedah urologi, tim radiologi dan lain-lainya.
Baca Juga: Bintang Voli Nasional Aprilia Manganang Pensiun dari Dunia Bola Voli
"Kami dirikan tim yang terdiri dari bedah plastik, bedah urologi, tim radiologi, anastesi, psikiatri, dan juga penyakit dalam serta tim dokter terkait," ujar Budi dalam video yang diungaah kanal Youtube TNI AD, Kamis 18 Maret 2021.
Berdasarkan sidang para tim dokter maka sudah disimpulkan kelainan yang dialami Aprilia murni kasus yang terjadi sejak lahir.
Kasus hipospadias ini adalah kasus kelainan dari lahir yang semestinya ditangani sejak balita. Namun baru dilakukan operasi kepada Aprilia di usia 28 tahun.
Baca Juga: Polisi Sebut Pemeran Pria Video Mesum Bogor Adalah Driver Online
Baca Juga: Fakta Unik Pemeran Video Asusila di Bogor, Dapat Bayaran Rp6 ribu per 1.000 Views
"Kesimpulan ini adalah kasus kelainan dari lahir yang mestinya ditangani di usia balita. Namun ini terbawa sampai usia 28 tahun dan baru ditangani saat ini," jelasnya.
Menurut Budi, RSPAD Gatot Soebroto sudah beberapa kali melakukan operasi kelamin terkait Hipospadia yakni antara dua hingga tiga kasus per bulan. Sebagian besar pasiennya adalah anak-anak.
"Jadi begitu memperoleh informasi, kami simpulkan ini adalah kasus yang terjadi dari lahir sesungguhnya," pungkas Budi.
Baca Juga: Bersama Netizen, Ridwan Kamil 'Serbu' Instagram All England Ungkapkan Kekesalan
Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mengumumkan Aprilia Manganang, eks atlet voli wanita yang juga anggota TNI AD adalah seorang laki-laki.
Andika menegaskan, Aprilia merupakan laki-laki sejak lahir, dan bukan transgender ataupun interseks.
Namun Aprilia menurutnya menderita hipospadias sedari lahir yang mengakibatkan ia dianggap seorang perempuan oleh petugas medis yang membantunya lahir. Hipospadia adalah kondisi muara uretp eksternal (MUE) atau lubang kencing tidak berada pada posisi yang normal.***
