Network
PRFMNEWS - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memastikan akan melanjutkan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp2,4 juta pada tahun 2021.
Namun Ida belum bisa memastikan kapan waktu penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021 ini. Sebab saat ini Kemenaker sendiri sedang berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian guna melihat anggaran APBN 2021.
BLT BPJS Ketenagakerjaan sendiri sebelumnya sudah disalurkan pada 2020 lalu melalui dua termin. Dimana pada termin pertama ada sebanyak 12.293.134 pekerja yang menerima BLT BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: KABAR TERBARU ! BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta Tahun 2021, Ini Penjelasan Menaker
Baca Juga: Hore! Kriteria Ini Bisa Terima BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta Tahun 2021
Sementara pada termin kedua ada sebanyak 12.244.169 pekerja penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan.
Ida memastikan, penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan yang datanya sudah valid dan tidak ada masalah, penyaluran akan diupayakan untuk dilanjutkan kembali.
“Jadi mudah-mudahan pada bulan Januari ini rekonsiliasi data dengan bank penyalur sudah selesai dilakukan, maka akan kita mintakan kembali ke perbendaharaan negara untuk menyalurkan kembali,” kata Ida, seperti dilansir prfmnews.id dari Instagram Kemnaker, Selasa 19 Januari 2021.
Baca Juga: Menaker Ungkap Penyebab BLT BPJS Ketenagakejaan Tidak Tersalurkan 100 Persen Pada 2020
Baca Juga: Mau Cek Penerima BST Rp300 Ribu? Siapkan NIK KTP, Ini Syarat Penerimanya
Oleh karena itu Ida meminta kepada penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan jika seluruh data yang diserahkan ke Kemenaker sudah valid.
Sebab pada penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan 2020 kemarin ada beberapa kendala yang menjadi penyebab penyaluran tidak mencapai target.
Baca Juga: Hanya dengan NIK KTP, Begini Cara Mudah Cek Penerima Bansos Rp300 Ribu Januari 2021
Antara lain rekening yang tidak valid dengan ketidaksamaan antara daftar penerima dengan nama rekening, rekening tutup, tidak terdaftar di kliring, rekening pasif, tidak sesuai dengan NIK serta telah dibekukan.
"Kami bisa menjelaskan penyebab rekening belum tersalurkan yang pertama ada duplikasi, ada rekening ganda," pungkasnya.***
