PRFMNEWS - Realisasi penyaluaran bantuan subsidi upah (BSU) atau yang dikenal dengan BLT BPJS Ketenagakerjaan hingga akhir tahun 2020 hanya mencapai 98,91 persen dari target yang ditetapkan.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah kendala utama tersendatnya penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan adalah permasalahan rekening.
"Kami bisa menjelaskan penyebab rekening belum tersalurakan yang pertama ada duplikasi, ada rekening ganda," kata Ida dalam rapat kerja bersama komisi IX DPR RI pada Senin kemarin sebagaimana dilaporkan ANTARA.
Baca Juga: Berharap Banyak Warga Kota Bandung yang Ikut Vaksinasi, Yana: Vaksin Itu Bukan untuk Diri Sendiri
Menurut Ida, harusnya sebanyak 12.403.896 pekerja bergaji di bawah Rp5 juta perbulan mendapatkan BLT BPJS ketenagakerjaan Rp2,4 juta.
Selain rekening ganda, lanjut Ida, ada juga permasalahan lain seperti rekening tidak valid, ketidaksamaan nama rekening dan daftar penerima, rekening tutup, tidak terdaftar di kliring, rekening pasif, hingga rekening yang sudah dibekukan dan juga tidak sesuai dengan nomor induk kependudukan (NIK).